Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi wabah virus corona atau COVID-19, Hotel Mulia Bali melancarkan strategi untuk menggenjot kehadiran tamu wisatawan domestik.
Vania Sulityas, Communications Manager Hotel Mulia Bali menjelaskan pihaknya telah menyediakan fasilitas khusus untuk keluarga, terutama anak-anak sejak akhir 2019, salah satunya adalah es krim gratis.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5%
"Untuk paket 2 orang dewasa dan 2 anak-anak, kami berikan es krim gratis. Lalu kami sediakan juga fitur permainan untuk keluarga seperti fun fair di tepi pantai dan kids club dari pukul 8 pagi sampai 8 malam" jelasnya pada Kontan saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).
Ia melanjutkan, para keluarga yang menginap, banyak mengambil paket Indulge yakni menginap 3 hari dan gratis perawatan spa.
Secara general, kedatangan turis di Bali lebih sedikit dibandingkan dengan hari biasa karena imbas virus korona atau COVID-19. Namun demikian, dalam beberapa hari terakhir, turis domestik banyak mengisi daerah Bali.
"Kami tidak bisa membuka perbandingan jumlah pengunjung yang hadir sebelum dan sesudah pemberitaan virus COVID-19 menyebar, namun selama ini tamu internasional yang banyak datang ke Mulia Bali masih ditempati warga Australia, lalu Asia seperti Korea, Jepang, China, lalu Jerman, Spanyol, dan Rusia," lanjut Vania.
Baca Juga: Antisipasi perlambatan ekonomi, BI disarankan menggunting suku bunga cuan 25 bps
Ia berkata, justru ini menjadi kesempatan pula untuk menggaet turis domestik dengan mempromosikan kebudayaan Bali. Mendekati hari Nyepi, yang jatuh dua bulan lagi, bisa menjadi momentum bagi turis domestik mengeksplorasi kebudayaan Bali.
"Periode Maret memang agak flat, namun memasuki April sampai Juli, turis domestik pasti memenuhi Bali, itu high season-nya," jelas dia.
Sementara itu, Lukman Nelam, Direktur Utama PT Esta Multi Usaha Tbk, pemilik Hotel 88 di Bekasi berkata pihaknya tidak terlalu terkena imbas virus COVID-19. "Hotel kami utamanya digunakan oleh pebisnis dan letaknya di tengah kota industri, jadi tidak terlalu berpengaruh. Okupansi masih stabil di atas 70%sampai saat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News