kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Hotel Se-ASEAN Ramai-Ramai Gelar Diskon


Senin, 16 Februari 2009 / 11:34 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Krisis keuangan global memicu industri pariwisata semakin kreatif. Agar tetap bertahan, para pengelola hotel mencari target pasar turis asing di luar Amerika Serikat dan Eropa.

Maklum, saat ini tingkat hunian alias okupansi hotel di kawasan pariwisata melorot hingga 50%. Kondisi ini membuat pengelola hotel mencari cara agar tetap bertahan. Salah satunya, mencari target wisatawan asing di kawasan lain yang tak terlalu goyang oleh krisis global.

Salah satu sasaran utama adalah beberapa negara di Asia Tenggara. "Kami akan menggalang kerjasama dengan hotel-hotel di Asia Tenggara untuk mengajak wisatawan di negara masing-masing saling berkunjung," ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani, Minggu (15/2).

Saat ini, PHRI masih mematangkan tawaran pola kerjasama ini. Salah satu bentuknya adalah saling memberikan potongan harga alias diskon. Anggota PHRI bakal menawarkan potongan harga menarik bagi turis Asia Tenggara. "Kami akan memberi diskon 50% - 60%," ujar Yanti.

Saat ini, tarif hotel di Indonesia bervariasi. Tarif hotel bintang tiga rata-rata US$ 35 dolar per malam, bintang empat US$ 50 per malam, dan bintang lima berkisar US$ 70. "Nanti, negara-negara Asia Tenggara lainnya juga akan memberikan diskon bagi wisatawan Indonesia. Besaran diskon sama, sesuai rating hotel," ungkap Yanti.

PHRI akan menyampaikan tawaran pola kerjasama ini dalam pertemuan ke-14 ASEAN Summit Thailand pada 27 Februari hingga 1 Maret ini. "Kami berharap, program ini bisa memacu pertumbuhan wisatawan asing setelah kunjungan turis dari Eropa dan Amerika Serikat berkurang," ucap Yanti.

Eksekutif Bali Hotels Association (BHA) Djinaldi Gosana mengakui, saat ini, pengelola hotel mulai mengalihkan bidikan target pasarnya ke wilayah lain di luar kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Namun, selain di kawasan Asia Tenggara, mereka juga membidik target wisatawan alternatif di beberapa negara. "Kami mengincar beberapa negara Asia dan Australia. Beberapa hotel sudah menawarkan bonus. Misalnya, menginap tujuh hari bonus satu hari," ungkap Djinaldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×