kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Huawei terus kembangan teknologi digital guna mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia


Jumat, 15 Januari 2021 / 20:01 WIB
Huawei terus kembangan teknologi digital guna mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Mohamad Rosidi, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

Senada, Mohamad Rosidi, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia mengonfirmasi bahwa teknologi-teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Big Data Analytics akan terus dikembangkan dan dihadirkan sebagai solusi untuk berbagai sektor dan industri di Indonesia.

“Selain terus meningkatkan kolaborasi multiple-helix, Huawei Indonesia akan tetap fokus di penyediaan solusi berupa perangkat-perangkat cerdas, teknologi konektivitas, komputasi, serta cloud untuk menjawab kebutuhan dan tantangan tiga kelompok pelanggan yaitu pelanggan produk-produk consumers, pelanggan dari kalangan operator telekomunikasi, dan pelanggan dari kalangan enterprise, pemerintahan, serta industri,” ujar Rosidi.

Pihaknya berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi oleh kalangan enterprise mampu menghadirkan multiplier effects yang berdampak pada terakselerasinya transformasi digital di kalangan UMKM atau mikro sekalipun.

Baca Juga: Huawei dikabarkan hapus game online Tencent dari App Store miliknya

Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute mengungkapkan solusi yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital dinilai menjadi hal yang krusial.

Menurutnya, pembangunan konektivitas menjadi cara untuk menunjang broadband dengan kualitas merata, agar mampu menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia.

"Belajar dari pandemi, kecepatan internet Indonesia perlu ditingkatkan seperti Jerman, China yang rata-rata memiliki kecepatan hingga 100 Mbps, untuk menunjang Work From Home (WFH) dan pembelajaran jarak jauh," tutup Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×