kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hujan datang, target produksi gula bakal meleset


Selasa, 04 Juni 2013 / 12:29 WIB
Hujan datang, target produksi gula bakal meleset
ILUSTRASI. Year Endgame Promo! Diskon Tiket Bus dan Travel Traveloka Hingga Rp50.000


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Target produksi gula 2013 sebanyak 2,7 juta ton diperkirakan meleset. Alasannya, tahun ini curah hujan tinggi sehingga rendemen gula akan merosot.


Kekhawatiran itu dikemukakan oleh Soemitro Samadikoen, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Menurutnya  intensitas curah hujan berpengaruh pada produktivitas gula. "Kita harap kondisinya tidak separah tahun 2010," katanya, Senin (3/6).


Biasanya memasuki musim panen tebu, beriringan dengan datangnya musim kemarau. Namun pada tahun ini, musim kemarau atau musim kering tidak kunjung datang walau beberapa daerah sudah memasuki musim panen tebu. Kondisi itu membuat kualitas tebu yang giling turun sehingga produksi menurun.


Hujan berkepanjangan juga membuat biaya produksi membengkak. Itu terjadi karena biaya tebang angkut tebu dari kebun ke pabrik gula (PG) berlipat. Soemitro mencontohkan, pada 2010 ketika curah hujan tinggi biaya tebang angkut mencapai Rp 25.000 per kwintal (kw), naik empat kali lipat dibanding biasanya Rp 6.000 per kw.


Pembengkakan biaya terjadi karena kebutuhan tenaga kerja meningkat, padahal idealnya tebu yang ditebang harus segera tidak lebih dari 24 jam. Selain itu curah hujan tinggi juga membuat tingkat kematangan tebu tidak optimal sehingga kadar gula pada tebu anjlok.


berkaca pada kejadian 2010, Soemitro bilang, pada tahun tersebut rendemen tebu hanya mencapai 4%. "Dengan pengalaman 2010, kita perlu waspada dan mempersiapkan diri lebih dini," katanya.


Salah satu perusahaan yang sudah merasakan tersendatnya pasokan tebu akibat curah hujan adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Menurut Mochamad Cholidi Sekretaris Perusahaan PTPN X, meski tersendat namun operasional pabrik gula (PG) harus tetap berjalan. "Kita tidak mungkin menunda, karena sampai kapan hujan akan berhenti," katanya.


Cholidi mengakui, musim basah membuat biaya produksi terutama untuk tenaga kerja angkut bertambah. Walau begitu dia mengaku masih belum bisa memperhitungkan berapa penurunan produksi gula yang akan terjadi.


Tahun ini PTPN X menargetkan produksi gula 538.000 ton, naik 8,9% dibanding realisasi 2012 sebanyak  494.000 ton. Peningkatan produksi didapat dari naiknya target rendeman tebu dari 8,14% menjadi 8,33% pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×