kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya akan Garap Proyek Turyapada Tower yang Jadi Ikon Wisata di Bali


Jumat, 29 Juli 2022 / 09:51 WIB
Hutama Karya akan Garap Proyek Turyapada Tower yang Jadi Ikon Wisata di Bali
ILUSTRASI. Turyapada Tower Project


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  DENPASAR. Pertegas portofolio perusahaan dalam pembangunan proyek gedung dan bangunan, PT Hutama Karya (Persero) kembali meraih kontrak baru dan dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menggarap proyek menara bertaraf internasional yakni Turyapada Tower Project yang berlokasi di Desa Pangayaman, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Proyek senilai Rp 334,27 miliar ini telah ditandatangani pada 13 Juli lalu antara Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung, Purnomo dan Yupi Wahyundari selaku perwakilan Pemerintah Provinsi Bali yang bertempat di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi, Bali.

Sebagai tindak lanjut dari kontrak yang telah disepakati dan kesiapan perusahaan dalam memulai pekerjaan, pada Sabtu, 23 Juli 2022 telah dilakukan ground breaking proyek menara setinggi 115 meter pertama di Bali.

Berlokasi langsung di area pekerjaan Taman Teknologi Turyapada Tower, peletakan batu pertama proyek ini turut dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua DPRD Provinsi Bali, serta Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya Purnomo.

Baca Juga: Terkait Pembangunan IKN, Kementerian ATR/BPN Sedang Selesaikan RDTR

Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster menyampaikan, Turyapada Tower akan menjadi menara ikonik pertama di Indonesia dan daya tarik pariwisata berkelas internasional.

Turyapada Tower akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti puncak tower sebagai pemancar siaran tv digital, telekomunikasi seluler, dan internet, badan tower sebagai wahana edukasi berupa planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, dan jembatan kaca.

Pedestrian menara berfungsi sebagai penunjang seperti wisata konvensi, laboratorium pendidikan, dan Museum Keunggulan Kebudayaan Bali dalam berkomunikasi, memanfaatkan teknologi yang diciptakan dan di adopsi di masing-masing era peradaban.

Pembangunan Turyapada Tower akan dikerjakan oleh Hutama Karya setelah melalui seleksi tender yang sangat ketat. Menara ini bersifat terpadu dan dirancang ramah lingkungan serta didesain dengan ketahanan gempa tertinggi guna menjamin keamanan pengunjung.

Baca Juga: Hutama Karya Pastikan Ikuti Tender Proyek Infrastruktur di IKN Nusantara

"Dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, Hutama Karya menargetkan proyek ini dapat selesai lebih cepat dari target yakni pada Agustus 2023 mendatang,” ujar I Wayan Koster dalam siaran pers di situs Hutama Karya, Kamis (28/7).

Sementara itu, Ferry Febrianto, Direktur Operasi II Hutama Karya menyampaikan, selain menjadi menara tinggi pertama di Bali, Turyapada Tower yang dibangun Hutama Karya nantinya juga akan disiapkan sebagai ikon wisata baru bertaraf internasional di Bali layaknya Monumen Nasional (Monas), Menara Tokyo di Jepang, dan Menara Eiffel di Paris.

Oleh karena itu, kualitas bangunan menjadi perhatian penting perusahaan dalam konstruksi proyek ini. Dilihat dari lokasi, ketinggian, dan fasilitas yang dibangun, Turyapada Tower adalah tower ikonik monumental pertama di Indonesia, tidak kalah dengan 5 Tower di Dunia seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower.

“Menara yang kami bangun memiliki 2 fungsi yaitu sebagai pemancar sinyal digital dan sebagai tempat wisata. Selain kualitas bangunan, estetika dari menara ini juga menjadi perhatian perusahaan agar kelak wisatawan memiliki rasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Menara Turyapada tersebut,” ungkap Ferry.

Lebih lanjut, Ferry menambahkan bahwa dalam konstruksi menara dengan luas bangunan 13.767,7 meter persegi ini, Hutama Karya akan melaksanakan beberapa tahapan pekerjaan secara end to end.

Di antaranya adalah struktur bangunan, pondasi bore pile, menara pemancar, pekerjaan arsitektur menara, pekerjaan mekanikal, elektrikal dan pemipaan, pekerjaan site dev, konstruksi perkerasan jalan dan parkir, penanaman pohon dan rumput, drainase, hingga hardscape.

Baca Juga: Perhutani & Palawi Risorsis Bangun Bisnis Madu Terintegrasi

Proyek Taman Teknologi Turyapada Tower ini juga memiliki tinggi bangunan 115 meter yang terletak pada ketinggian 1.521 meter dari permukaan laut.

Dengan demikian, total ketinggian menara adalah 1.636 m dari permukaan laut. Paska rampung, pada puncak menara akan dijadikan tempat pemasangan infrastruktur terpadu dan multi fungsi, yang terdiri dari layanan TV digital terrestrial, telekomunikasi seluler, internet, dan komunikasi radio komunitas.

Pekerjaan proyek Turyapada Tower akan digarap kurang lebih 450 hari kalender atau sekitar 1 tahun 3 bulan. Hutama Karya berkomitmen untuk dapat merampungkan proyek ini tepat waktu serta dengan kualitas maksimal.

"Kami juga telah menyiapkan sejumlah strategi percepatan, salah satunya optimalisasi sumber daya manusia (SDM) dan metode kerja. Tantangan lain yang membedakan proyek ini dengan menara lainnya adalah Turyapada Tower dibangun di atas perbukitan,” tutup Ferry Febrianto.

Turyapada Tower digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata terpadu baru di Bali dengan membawa konsep bangunan green building yang mencerminkan hubungan alam dan kebudayaan bali serta terbagi atas 6 zona yang diantaranya zona edukasi, zona komunal, zona komersial (UMKM), zona rekreatif, zona pengelola, dan zona perkebunan.

Baca Juga: Hasil Bersih-bersih BUMN: 4 Perusahaan BUMN yang Rugi Besar Dibubarkan

Selain menjadi ikon wisata, kehadiran Turyapada Tower juga akan mengoptimalkan siaran TV digital dengan jangkauan 80% wilayah Buleleng, Jembrana, hingga Karangasem.

Menara ini juga akan menjadi daya tarik pariwisata baru berkelas dunia, membuka lapangan pekerjaan baru, dan menjadi pusat pertumbuhan perekonomian baru daerah setempat.

Sebelumnya, Hutama Karya telah memiliki sederet portofolio infrastruktur yang dibangun di Bali seperti Jalan Tol Bali Mandara, Six Sense, dan Alilla Uluwatu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×