Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Hutama Karya (Persero) masih optimis mencapai target kinerja tahun ini. Optimisme tersebut salah satunya berangkat dari masih adanya proyek yang akan selesai di tahun ini.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengakui bahwa pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan terkait dengan adanya potensi slowing down pengerjaan proyek-proyek yang digarap perusahaan. Namun, dengan adanya Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Hutama Karya memastikan bahwa proyek-proyek khususnya Jalan Tol Trans Sumatera akan tetap berjalan.
Karenanya, guna mengejar target kinerja tahun ini perusahaan akan memaksimalkan pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Hingga tutup tahun setidaknya ada 1 proyek yang akan dibuka. "Kami akan meresmikan pengoperasian Jalan Tol pada ruas Medan-Binjai seksi 1," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (9/10).
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) sudah memenuhi 95% target penjualan tahun ini
Jalan tol Medan-Binjai merupakan bagian dari ruas tol Trans Sumatera sepanjang 16,72 km terbagi menjadi 3 seksi, yaitu Seksi 1 ruas Tanjung Mulia–Helvetia sepanjang 6,72 km, Seksi 2 ruas Helvetia–Semayang sepanjang 6,18 km, dan Seksi 3 ruas Semayang–Binjai sepanjang 4,28 Km.
Tahun ini, Hutama Karya menargetkan pertumbuhan pendapatan perseroan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 50,44% menjadi Rp 40,71 triliun pada tahun 2020. Namun, perolehan laba bersih justru diperkirakan akan turun 48,2% menjadi Rp 1,4 triliun seiring kenaikan beban keuangan.
"Kami optimis mencapai kinerja yang kami tetapkan. Kami juga akan memaksimalkan penyerapan belanja modal sesuai dengan proyeksi yang telah kami tetapkan," ujarnya.
Sekedar mengingatkan saja, tahun ini Hutama karya menganggarkan belanja modal sebesar Rp 31,93 triliun. Proyek jalan tol Trans Sumatra merupakan prioritas dengan alokasi belanja modal 75,71%. Dengan kata lain, belanja modal untuk proyek jalan tol Trans Sumatra mencapai Rp 24,17 triliun.
Baca Juga: Golden Energy (GEMS) proyeksikan produksi batubara capai 32 juta ton pada akhir 2020
Di sisi lain, perusahaan konstruksi plat merah inipun terus memburu kontrak-kontrak anyar. Fauzan mengungkapkan, hingga kuartal III-2020 perusahaan mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 12,9 triliun atau setara 28,12% dari target tahun ini sebesar Rp 45,87 triliun.
"Kontribusi terbesar dari perolehan kontrak baru HK masih dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera," tutup Fauzan tanpa merincinya.
Selanjutnya: Ditopang Harga, Kinerja Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News