Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek jalan bebas hambatan Trans Sumatra masih menjadi pekerjaan rumah utama PT Hutama Karya (Persero). Tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut menargetkan tiga ruas tol beroperasi secara penuh, yakni Palembang–Indralaya, Bakauheni–Terbanggi Besar dan Medan–Binjai.
Di ruas Palembang–Indralaya, 7 kilometer (km) dari Palembang hingga Pemulutan di Sumatra Selatan sudah beroperasi komersial. Sementara 15 km lagi masih dalam tahap penyelesaian. "Mudah-mudahan jalan tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km sudah tersambung dan beroperasi akhir tahun ini," kata Putut Ariwibowo, Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) kepada Kontan.co.id, Kamis (21/6).
Asal tahu, 15 km jalan itu sejatinya sudah melayani lalu lintas mudik dan balik Lebaran kemarin. Hutama Karya mencatat, trafik kendaraan yang melintasi jalan itu mencapai 13.000 atau tiga kali lipat lebih dari perkiraan awal, yakni 4.000 kendaraan.
Sementara, tahap pembangunan ruas Palembang–Indralaya kini sudah mencapai 80%. Seluruh proses pembebasan lahan juga telah rampung. Hutama Karya berharap, bisa menyelesaikan pengembangan jalan 180 km itu pada tahun ini.
Adapun ruas Medan–Binjai menyisakan satu seksi yang belum beroperasi yakni Seksi I sepanjang 2,7 km. Sama seperti 15 km jalan Palembang–Indralaya tadi, Seksi I Medan–Binjai juga telah melayani jalur mudik dan balik Lebaran meski pembangunannya belum tuntas benar.
Kalau seluruh target Hutama Karya terpenuhi, ruas Trans Sumatra yang beroperasi tahun ini bakal semakin panjang. Hingga Juni 2018, panjang ruas yang telah beroperasi mencapai 31,4 km. Perinciannya 10,5 km Seksi 2 dan Seksi 3 Medan–Binjai, 7 km Seksi Palembang–Pemulutan bagian dari Palembang–Indralaya, 13,9 km jalan bagian dari ruas Bakauheni–Terbanggi Besar.
Dalam pemberitaan KONTAN sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan pendapatan usaha Hutama Karya pada kuartal I 2018 naik 110% year on year (yoy) menjadi Rp 4,8 triliun. Sementara laba bersihnya Rp 200 miliar. Lalu, ekuitas perusahaan itu tumbuh 14,47% yoy menjadi Rp 8,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News