kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya targetkan jalan tol Trans Sumatra beroperasi 175 km lagi tahun ini


Kamis, 15 Maret 2018 / 21:39 WIB
Hutama Karya targetkan jalan tol Trans Sumatra beroperasi 175 km lagi tahun ini
ILUSTRASI. Proyek Tol Pekanbaru-Dumai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) akan terus melanjutkan pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatra tahun ini. Perusahaan konstruksi pelat merah ini akan fokus menyelesaikan pembangunan empat ruas tol yang sudah digarap sebelumnya dan memulai pengembangan jalan tol Aceh.

Hutama Karya menargetkan akan ada tambahan 175 kilometer (km) lagi jalan tol di Trans Sumatra yang akan beroperasi tahun ini. Ini akan menambah panjang tol yang akan beroperasi di Sumatra setelah tahun lalu dibuka sekitar 60 km.

Ruas tol yang ditargetkan beroperasi tahun ini adalah Medan-Binjai, Palembang-Indralaya ,Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Pekan Baru-Dumai. "Kami targetkan tahun ini seluruh Bakauheni-Terbanggi Besar, Medan-Binjai, dan Palembang-Indralaya sudah beroperasi penuh. Lalu sebagian dari Pekan Baru-Dumai juga diharapkan beroperasi," kata Putut Ariwibowo, Direktur HK di Jakarta, Rabu (14/3).

Sementara ruas tol Trans Sumatra yang sudah beroperasi saat ini adalah Palembang-Indralaya Seksi 1, serta Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 (Helvetia-Binjai). Di samping keempat ruas itu, lanjut Putut, perusahaan juga akan memulai pembangunan tol di Aceh tahun ini dan memulai feasiblity study tol Bengkulu-Palembang.

Putut mengatakan, tahun ini pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 18 triliun-Rp 20 triliun untuk mendanai proyek tol Trans Sumatera. Dana tersebut akan dicari lewat berbagai skema mulai dari sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok dengan target Rp 4,5 triliun, pinjaman dari SMI, dan penjajakan pinjaman langsung dari beberapa negara lain dengan jaminan pemerintah.

Di samping melanjutkan pembangunan jalan tol Trans Sumatra, HK juga masih membidik kontrak baru dari proyek-proyek di luar jalan tol yang ditugaskan ke perusahaan. Tahun ini, Putut bilang, pihaknya menargetkan kontrak baru sekitar Rp 18 triliun dan 30% di antaranya dibidik dari proyek di luar jalan tol Trans Sumatera.

Sementara terkait tol Suramadu yang dikabarkan akan diberikan ke HK, Putut mengatakan belum ada penugasan resmi dari pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan masih akan fokus ke Trans Sumatra.

Selain rencana aksi korporasi sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok, HK juga berencana untuk melepas sebagaian saham di dua anak usahanya ke publik yaitu PT HK Aspal Beton (HK Aston) dan PT HK Realtindo

Penawasan saham perdana (IPO) HK Aston ditargetkan akan dilaksanakan di kuartal III 2018, sedangkan HK Realtindo masih dikaji ulang yang kemungkinan akan dilaksanan pada akhir tahun atau awal tahun depan.

Rencana IPO HK Realtindo sebenarnya sudah lama digaungkan, namun ditunda karena banyak pertimbangan. Putut bilang, rencana IPO perusahaan properti itu diatur ulang karena akan banyak melakukan pengembangan kawasan di sekitar jalan tol.

Sementara HK Aston direncanakan akan lebih dulu melangkah ke Bursa Efek Indonesia karena memiliki prospek bisnis yang menarik meskipun asetnya lebih kecil dari HK Realtindo. " HK Aston ini dalah anak usaha yang kompetensinya di aspal dan beton. Betonnya tidak seperti BUMN lain tapi untuk aspal dia satunya perusahaan aspal milik BUMN. Kebutuhan aspal untuk merawat jalan sangat besar sehingga prospeknya akan bagus," jelas Putut.

HK menargetkan dana IPO HK Aston sekitar Rp 1 triliun. Sedangkan HK Realtindo masih belum ditetapkan, hanya saja dalam rencana sebelumnya, dari IPO perusahaan properti ini ditargetkan dana sekitar Rp 1,5 triliun.

Terkait holding BUMN konstruksi, Putut bilang HK sudah siap jadi induk holding. Namun, saat ini progres rencana tersebut masih dalam tahap harmonisasi Peraturan Pemerintah (PP). "Kita masih nunggu holding tambang dan migas beres karena saat ini masih ada beberap isu. Kalau kesiapan internal kita sudah siap karena keuangan kami sudah diaudit oleh PwC, di mana sistemnya sudah berbasis flatport sehingga sistem infrastruktur keuangan sudah siap. " kata Putut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×