Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara bakal jadi lokasi untuk Ibu kota Indonesia yang baru. Pemindahan ibu kota tentu bakal membutuhkan berbagai infrastruktur penunjang salah satunya telekomunikasi.
Wakil Presiden Direktur PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), Danny Buldansyah mengatakan, secara bisnis, kepadatan penduduk jadi salah satu faktor keberhasilan investasi operator telekomunikasi. “Asumsi kami sementara ini, lokasi itu merupakan lokasi yang tidak padat penduduk,” katanya kepada Kontan.co.id pada Selasa (27/8).
Danny berharap nantinya pembangunan ibu kota baru sudah mengedepankan desain yang terintegrasi khususnya untuk fasilitas publik. Bagi industri telekomunikasi, contohnya adalah fiber optic.
Baca Juga: BRI prediksi pembiayaan mobil listrik mulai melaju pada 2020
Kalaupun tidak, Danny mengatakan, Tri tidak akan ragu untuk melakukan penggelaran jaringan di ibukota baru itu. “Nah, untuk itu kita perlu pahami blueprint-nya dulu, kalau ada kita akan bangun,” jelasnya.
Yang paling penting, adalah bagaimana Ibu kota itu bisa mendorong peningkatan kepadatan kota. Dengan begitu, Tri bisa memutuskan berapa jumlah investasi dan jumlah base transceiver station (BTS) yang bisa dibangunnya.
Baca Juga: Trending topic: Pinjaman usaha via pegadaian digital, fokus bisnis Bank Artos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News