kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hyundai dan Volkswagen bangun pabrik tahun depan, sampai mana prosesnya?


Rabu, 19 Desember 2018 / 19:49 WIB
Hyundai dan Volkswagen bangun pabrik tahun depan, sampai mana prosesnya?
ILUSTRASI. Mobil Hyundai di GIIAS 2018


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa tahun depan akan ada dua produsen mobil yang akan membangun pabrik. Keduanya adalah pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai dan juga Jerman yakni Volkswagen.

Harjanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian menjelaskan Volkswagen berencana akan membangun pabrik perakitan mobil. Rencananya investasi untuk perakitan mobil tersebut sekitar 40 juta Euro sampai 50 juta Euro. "Ada beberapa varian yang akan diproduksi di Indonesia. Salah satunya model Sport Utility Vehicle Tiguan," kata Harjanto, di Gedung Kementerian Perindustrian, Rabu (19/12)

Sayangnya, Harjhanto belum mau membeberkan pabrik tersebut demikian pula kapasitas produksinya. Tapi rencananya pabrik tersebut juga akan menjadi basis ekspor untuk pasar ASEAN dan sekitarnya. "Hyundai juga mau buat pabrik yang 50% untuk ekspor," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah sedang merancang kebijakan pemberian insentif fiskal yang dapat memicu industri lebih giat melakukan ekspor. “Selain itu perlu dilakukan harmonisasi tarif dan revisi PPnBM untuk menggairahkan industri otomotif di Indonesia memproduksi kendaraan sedan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar mencanegara, seperti ke Australia,” ungkapnya.

Berdasarkan data Kemenperin, pada Januari-Oktober 2018, industri otomotif di Indonesia mengekspor kendaraan roda dua dengan total nilai sebesar US$ 1,3 miliar. Sedangkan, untuk kendaraan roda empat, dengan nilai US$ 4,7 miliar.

Jonas Chendana, Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor (GMM) menjelaskan belum ada pembicaraan resmi dari pihak prinsipal Volkswagen maupun sebagai Agen Pemegang Merk (APM) Volkswagen mengenai komitmen investasi tersebut. "Hanya saja kami masih terus lakukan tahap persiapan," kata Jonas kepada Kontan.co.id, Rabu (19/12).

Menurut Jonas tahun 2009 GMM pernah memiliki pabrik perakitan Volkswagen yang memproduksi model SUV Tiguan dan juga VW Polo di area Cikampek. Hanya saja empat tahun lalu pabrik tersebut tutup tanpa disebutkan alasannya. Jonas mengaku ada kemungkinan pabrik tersebut ada kemungkinan untuk diaktifkan kembali. "Kami melihat Indonesia potensinya masih bagus sebagai basis produksi untuk dijual domestik. Selain itu saat ini pasar memang didominasi oleh merk Jepang tapi ada peluang kompetisi untuk merk Eropa," kata Jonas.

Adapun untuk saat ini mobil Volkswagen masih diimpor secara utuh atau secara CBU langsung dari Jerman. Selain itu di Asia Tenggara, Volkswagen memiliki fasilitas produksi di Malaysia.
Secara penjualan, Jonas menilai penjualan Volkswagen tahun ini bisa mencapai 500 unit. Didominasi oleh penjualan model Tiguan dan Polo. "Tahun depan kami lihat penjualan akan sama di angka tersebut karena ada tahun politik yang jadi tantangan," kata Jonas.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia Motor menjelaskan prinsipal Hyundai juga saat ini masih mengkaji soal pasar di Indonesia dan ASEAN. Ditambah juga keringanan insentif yang diberikan pemerintah. "Kami sedang pendalaman studi untuk membangun full manufaturing plant dan juga produknya. Jadi belum ada yang solid," kata Mukiat kepada Kontan.co.id, Rabu (19/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×