kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) Resmikan Pabrik Pertama di Asia Tenggara


Rabu, 16 Maret 2022 / 14:43 WIB
Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) Resmikan Pabrik Pertama di Asia Tenggara
Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia, serta meresmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Rabu (16/03/2022).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Hyundai Motor Company, melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) meresmikan pabrik pertamanya di Asia Tenggara yang berlokasi di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat.

Peresmian ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik di Indonesia, yang juga akan menjadi pusat manufaktur Hyundai di Asia Tenggara. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/3), pada Desember lalu, Hyundai telah menyelesaikan pembangunan pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 77,7 hektar dengan luas bangunan mencapai 18,8 hektar.

Pabrik yang memiliki nilai investasi sekitar US$ 1,55 miliar ini, akan memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 150.000 unit, dan akan mencapai hingga 250.000 unit per tahun ke depannya.

Baca Juga: Hyundai Motors Indonesia (HMID) Telah Mengoperasikan 100 Dealer di Indonesia

"Pabrik ini akan memainkan peran penting dalam industri otomotif khususnya di bidang kendaraan listrik. Selain itu, Hyundai akan terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui sinergi pabrik baterai yang sedang kami kembangkan," ungkap Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, dalam keterangannya. 

Dia menuturkan, pabrik dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dibangun dengan mengedepankan visi Progress for Humanity yang dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang tersedia. Mulai dari penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti solar panel yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk operasional area Assembly Shop.

Selain itu, pada proses pengecatan kendaraan, Hyundai menggunakan cat berbasis air atau waterborne yang memiliki kandungan Volatile Organic Compound (VOC) lebih rendah dibandingkan jenis cat lain.

Pabrik Hyundai juga dilengkapi dengan safety training center yang menyediakan sesi pelatihan bagi seluruh karyawan serta mitra lokal yang akan terlibat dalam semua kegiatan di dalam pabrik. "Pusat pelatihan ini juga mengadopsi teknologi Virtual Reality (VR) sebagai bagian dari materi pelatihan untuk simulasi langsung di lapangan," tutur dia. 

Terdapat pula Mobility Innovation Center yang memiliki peran untuk mendorong pengembangan model produk strategis di ASEAN, dengan fasilitas yang beragam mulai dari lab material hingga fasilitas evaluasi berkendara.

Melalui Mobility Innovation Center ini, Hyundai memiliki misi untuk tumbuh dan berkembang bersama mitra lokalnya di Indonesia dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan untuk bertukar ilmu dan teknologi. 

Menurutnya, pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia bertujuan untuk dapat memproduksi model-model kendaraannya secara lokal. Model pertama yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Hyundai Creta, SUV terbaru dari Hyundai yang telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Indonesia.

Eksistensi Hyundai di Indonesia pertama kali ditandai dengan peluncuran 2 mobil listrik di November 2020. IONIQ Electric dan KONA Electric telah terjual sebanyak 605 unit atau 87,3% dari total penjualan ritel EV di tahun 2021. Hal ini semakin memperkuat komitmen Hyundai untuk mengembangkan mobil listrik melalui pabrik Hyundai di Indonesia.

"Oleh karena itu, Hyundai tengah mempersiapkan produksi secara massal mobil berbasis baterai murni (BEV), yakni IONIQ 5 dalam waktu dekat. IONIQ 5 bersama Genesis Electrified G80 juga akan menjadi kendaraan pendukung perhelatan KTT G20 Bali," jelasnya. 

Baca Juga: Hyundai CRETA Berhasil Terjual Sebanyak 1.265 Unit pada Februari 2022

Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem kendaraan listrik telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir.

Di samping memproduksi mobil listrik, Hyundai juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia, hingga bekerjasama dengan LG Energy Solutions melalui nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintahan Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai dengan nilai investasi mencapai US$ 1,1 miliar.

Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2024.

"Upaya tersebut menjadi bagian dari dukungan Hyundai dalam menghadapi era elektrifikasi yang akan menjadi masa depan Indonesia, serta sejalan dengan komitmen jangka panjang pemerintah Indonesia sebagaimana dijelaskan pada Net Zero Emission Roadmap yakni mempercepat ekosistem kendaraan listrik," sebutnya. 

Hyundai berencana untuk mengekspor sekitar 40% kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.

Saat ini, Hyundai memiliki 100 dealer yang tersebar di 40 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua. Showroom tersebut juga termasuk pembukaan 10 City Store, yang telah didirikan sebagai basis offline yang strategis untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di pusat perbelanjaan.

Sedangkan untuk rencana jangka menengah dan panjang, Hyundai menargetkan untuk memperluas hingga 150 dealer termasuk Hyundai City Store.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×