kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IATA optimistis cetak untung di 2017


Senin, 29 Mei 2017 / 21:09 WIB
IATA optimistis cetak untung di 2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) optimistis bisa membukukan untung tahun ini meskipun di kuartal I 2017 masih rugi US$ 1,9 juta. Optimisme ini sejalan dengan meningkatnya utilisasi bisnis pelabuhan batubara yang dimiliki IATA. Perusahaan ini juga berusaha mengurangi utang sementara tender angkutan migas mulai bertambah.

Hanya saja, IATA tidak menargetkan laba bersih tahun ini. Namun untuk pendapatan, perusahaan penyewaan jasa transportasi ini menargetkan pendapatan bisa mencapai US$19 juta- US$ 21,2 juta. Jumlah tersebut tumbuh 17,2% -30% dibanding pendapatan tahun 2016 yang hanya mencapai US$ 16,2 juta.

A Wishnu Handoyo, Managing Director IATA mengatakan, laba bisa positif karena tender kontrak angkutan minyak dan gas sudah mulai bergulir. Sementara tahun lalu, IATA sama sekali tidak mendapatkan kontrak baru. Di sisi lain, beban utang IATA tahun ini juga akan semakin turun lantaran perusahaan berencana melunasi utang bank yang saat ini sebesar US$ 17,5 juta.

Tak hanya itu, pihaknya juga diuntungkan dengan banyaknya perusahaan penerbangan carter yang kolaps sejak anjloknya harga minyak pada tahun 2015. "Persaingan saat ini semakin ringan karena kompetitor kita tidak melakukan ekspansi. Dulu kalau tender bisa 8 perusahaan yang ikut, sekarang tinggal 3-4 perusahaan saja dan ini akan memperbesar peluang kita untuk menangkan tender." jelas Wishnu, Senin (29/5).

Target kontrak

Tahun ini, IATA menargetkan pendapatan dari kontrak charter untuk angkutan migas sebesar US$ 12,2 juta atau meningkat 19,6% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai US$ 10,2 juta. Lalu dari bisnis pelabuhan batubara melalui anak usahanya PT MNC Infratama ditargetkan menyumbang pendapatan US$ 4 juta -US$ 6,2 juta. 

Sedangkan dari bisnis privat charter ditargetkan hanya menyumbang US$ 2,85 juta atau sama dengan tahun lalu. Adapun utilisasi ditargetkan juga meningkat dari 30% di tahun lalu naik menjadi 55% -60% di tahun ini. "Sehingga revenue yang dihasilkan juga akan tumbuh dua kali lipat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×