Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Kenaikan harga minyak juga dipengaruhi optimisme pasar atas pelantikan Presiden AS dan harapan agar pemerintahan yang baru di bawah pimpinan Presiden Joe Bidden dapat memberikan tambahan stimulus ekonomi untuk meningkatkan perekonomian AS.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh pengurangan term supplies Arab Saudi ke Asia seiring keputusan tambahan pemotongan produksi secara sukarela dan peningkatan marjin kilang terutama untuk naphtha dan fuel oil di kawasan Asia.
Baca Juga: Jaga kelangsungan proyek Kilang Balikpapan, Pertamina perketat protokol Covid-19
"Penyebab lainnya, peningkatan permintaan minyak direct-burning oleh pembangkit listrik Jepang seiring cuaca dingin dan kurangnya pasokan LNG dan peningkatan permintaan minyak mentah di China dan Korea Selatan yang dilanda musim dingin ekstrem," kata Tim Harga.
Selengkapnya perkembangan harga minyak dunia di pasar internasional sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar US$ 4,98 per barel dari US$ 49,86 per barel menjadi US$ 54,84 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 5,03 per barel dari US$ 47,07 per barel menjadi US$ 52,10 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 5,21 per barel dari US$ 49,17 per barel menjadi US$ 54,38 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 5,10 per barel dari US$ 50,22 per barel menjadi US$ 55,32 per barel.
Selanjutnya: Tambang batubara terdampak banjir, Arutmin: Sedang recovery belum full capacity
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News