kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICT Institute: Pengurangan karyawan Indosat harus dilakukan agar dapat bertahan


Senin, 17 Februari 2020 / 06:05 WIB
ICT Institute: Pengurangan karyawan Indosat harus dilakukan agar dapat bertahan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) dikabarkan telah melakukan perampingan dengan menawarkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 600 karyawannya dari berbagai unit kerja secara sepihak. 

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyesuaikan organisasi yang dilakukan Indosat dengan perubahan kebutuhan pasar. Penawaran PHK serentak tersebut terjadi pada 14 Februari 2020 kemarin.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, kalau dilihat dari rasio efisiensi, perbandingan antara jumlah pelanggan dan karyawan, rasio Indosat paling rendah dibanding perusahaan telekomunikasi lainnya seperti Telkomsel dan XL Axiata.

Baca Juga: Melakukan perampingan, Indosat (ISAT) tawarkan PHK ke 677 karyawannya

"Idealnya, karyawan Indosat Ooredoo hanya 2000-an saja. Sehingga jika sekarang jumlahnya 3.700 orang, pengurangan secara besar-besaran mau tidak mau harus dilakukan agar dapat bertahan," ungkap dia  kepada kontan.co.id, Minggu (16/2).

Lebih lanjut Heru bilang, perkembangan teknologi yang mendisrupsi, khususnya dalam bisnis telekomunikasi, tak bisa dihindari. Pendapatan operator telekomunikasi secara nyata kian tergerus.

Terlebih kini bisnis legacy voice dan SMS tak lagi bisa diandalkan dan secara perlahan atau cepat digantikan layanan teknologi digital baru over the top (OTT). Disrupsi teknologi mengubah banyak hal, dari soal bisnis, kompetisi, adopsi dan inovasi teknologi dan perubahan organisasi.

"Disrupsi teknologi yang tak bisa dihindari, membutuhkan kesiapan operator telekomunikasi dalam melakukan transformasi digital, termasuk mendisrupsi organisasinya sendiri," ungkapnya.

Maka dari itu menurut Heru, diperlukan visi, misi, strategi dan kepemimpinan, serta inovasi dan adopsi teknologi serta transformasi organisasi agar dapat tetap bertahan di tengah perubahan teknologi yang mendisrupsi segala sektor.

Baca Juga: Indosat tawarkan PHK kepada 677 karyawan, lebih dari 80% karyawan setuju

"Transformasi organisasi membutuhkan perubahan budaya digital, pekerja yang mengerti dan mampu mengikuti perubahan revolusi digital yang sedang terjadi serta tentunya efisien sesuai dengan ukuran besaran perusahaan dan pelanggannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×