kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Pertumbuhan Pasokan Ruang Perkantoran Diprediksi Stagnan


Kamis, 10 Juli 2025 / 13:51 WIB
Pertumbuhan Pasokan Ruang Perkantoran Diprediksi Stagnan
ILUSTRASI. Seiring perkembangan zaman yang mendorong skema work from anywhere (WFA), pertumbuhan pasokan ruang kantor ke depannya berpotensi tak akan signifikan.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Seiring perkembangan zaman yang mendorong skema work from anywhere (WFA), pertumbuhan pasokan ruang kantor ke depannya berpotensi tak akan signifikan. 

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyebut, itu terjadi seiring kebutuhan yang berkurang. 

“Office space (ruang kantor) pasti trennya turun karena makin banyak perusahaan yang memberlakukan WFA bagi pekerjanya, membuat kebutuhan ruang kantor konvensional berkurang,” jelas Bambang kepada Kontan, Kamis (10/7). 

Seiring dengan itu, Bambang menilai perlu ada terobosan dari pengembang untuk menciptakan ruang kantor yang bisa laku di pasar. Pasalnya, Bambang menilai pasar start up saat ini masih potensial untuk dibidik. “Start up masih tumbuh walaupun tidak sekencang 3 tahun lalu,” katanya.

Baca Juga: Pasokan Ruang Kantor Terbatas Sampai Akhir Tahun, Ada Peluang Okupansi Meningkat

Terkait itu, pembangunan ruang kantor dengan konsep mixed use bisa menjadi solusi. Bambang menjelaskan, kombinasi ruang kantor dengan fungsi-fungsi lain seperti hotel, apartemen, atau mall, dapat membantu mendorong minat penyewa.

Di sisi lain, Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyebut minimnya pasokan ruang kantor justru bisa menjadi peluang pertumbuhan tingkat okupansi (keterisian)

Memang, Colliers Indonesia mencatat tak ada pasokan ruang kantor baru di area CBD atau central business district (kawasan pusat bisnis) sepanjang tahun 2025. Dus, jumlah ruang kantor yang belum terserap berpotensi menurun dari 1,9 juta meter persegi pada tahun 2024 menjadi 1,8 juta meter persegi pada tahun 2025.

Bukan tanpa alasan Colliers Indonesia memasang proyeksi yang cenderung moderat. “Secara historikal, tingkat serapan ruang kantor sejak pandemi Covid-19 memang belum bisa kembali ke level sebelum pandemi,” kata Ferry dalam media briefing, Rabu (9/7).

Saat itu, ia bilang serapan ruang kantor di CBD bisa mencapai kisaran 250.000 meter persegi. Namun saat ini hanya di kisaran 100.000–150.000 meter persegi. “Ada harapan tingkat hunian ruang kantor bisa pulih, tetapi tidak agresif,” imbuhnya. 

Baca Juga: Kinerja Sektor Properti Kuartal I-2025: Ritel Tumbuh, Perkantoran dan Hotel Tertekan

Selanjutnya: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Terbaru Periode 10-23 Juli 2025, Cek di Sini!

Menarik Dibaca: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Terbaru Periode 10-23 Juli 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×