Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Salah satu unsur penunjang dalam bisnis e-commerce adalah sistem logistik. Poin ini ibarat nadi dalam tubuh, di mana berfungsi untuk mengantar dari lokasi asal ke tujuan.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Aulia Ersyah Marinto menyatakan, di Indonesia, logistik masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi perusahaan e-commerce, lantaran merupakan negara kepulauan.
Selain logistik, lanjut Aulia, elemen situs online, tenant, dan penjual menjadi pendukung bisnis e-commerce. Keempatnya menjadi pondasi utama dalam e-commerce. Masing-masing masih memiliki tantangan dan persoalannya tersendiri.
"Kami kasih masukan ke pemerintah, agar pembangunan lebih cepat. Bukan hanya udara, tapi kereta, jalan, jembatan. Kami percaya pemerintah akan mengamati itu," ujar Aulia di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (26/1).
Dia menyatakan, sistem logistik di Indonesia bukan berbicara daratan, namun kepulauan. Permintaan barang kini muncul di mana-mana. Termasuk di Indonesia timur yang saat ini sedang sehat dan berkembang pesat. "Ada beberapa barang yang kalau dibeli di toko konvensional tidak ada, jadi mereka pesan lewat online," ujarnya.
Oleh karena itu, Aulia berharap perbedaan itu dapat dinetralisir dengan sistem logistik yang baik. Sehingga kebutuhan pengiriman barang dapat terpenuhi. Pihaknya juga menilai, saat ini pemerintah cukup serius membangun sistem logistik melalui perusahaan PT Pos Indonesia (persero). Perusahaan pelat merah inilah yang ditugaskan menjadi tulang punggung logistik di tanah air.
"PR logistik, itu adalah PR semua pemain.Harus didorong sama-sama. Logistik itu melibatkan pembangunan fisik. bukan hanya aplikasi penyedia tapi juga masalah infrastruktur," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News