Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) disambut positif oleh pelaku industri otomotif Eropa di Tanah Air.
Salah satunya adalah Mercedes-Benz Indonesia, yang melihat penghapusan tarif impor kendaraan utuh (completely built up/CBU) dari 50% menjadi 0% dalam lima tahun ke depan sebagai peluang untuk memperkuat posisinya di segmen premium nasional.
Donald Rachmat, Chief Executive Officer Mercedes-Benz Indonesia, menyatakan bahwa IEU–CEPA akan mempererat hubungan ekonomi bilateral sekaligus membuka ruang yang lebih luas bagi konsumen di Indonesia untuk mengakses produk-produk otomotif Eropa.
Baca Juga: Impor Sawit India, GIMNI Sebut Perbedaan Kebijakan Jadi Penyebabnya
“Kami menyambut baik perjanjian IEU–CEPA yang akan semakin mempererat hubungan perdagangan antara Eropa dan Indonesia. Sebagai salah satu merek otomotif premium Eropa, Mercedes-Benz meyakini kebijakan ini akan membawa manfaat bagi industri otomotif nasional sekaligus membuka peluang lebih besar untuk menghadirkan produk-produk inovatif bagi pelanggan di Indonesia,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (7/10).
Lebih lanjut, Donald menambahkan bahwa langkah ini juga sejalan dengan komitmen Mercedes-Benz bersama Inchcape Indonesia dalam menghadirkan Best Customer Experience bagi para pelanggan, baik dari sisi produk maupun layanan purnajual.
Namun demikian, saat ditanya soal potensi peningkatan volume penjualan dan proyeksi pertumbuhan setelah tarif impor CBU dihapus, Mercedes-Benz memilih bersikap hati-hati.
“Saat ini kami tidak dalam posisi untuk berspekulasi sehingga tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut untuk topik tersebut,” kata Donald.
Dari sisi investasi, Mercedes-Benz belum mengumumkan rencana konkret terkait perluasan produksi lokal atau perakitan CKD di Indonesia seiring implementasi IEU–CEPA. Menurut Donald, keputusan investasi bersifat strategis dan ditentukan oleh banyak faktor, baik pada level global maupun regional.
“IEU–CEPA tentu menjadi salah satu faktor positif yang akan mempengaruhi dinamika industri otomotif ke depan. Namun, keputusan terkait investasi maupun manufaktur bersifat strategis dan dipertimbangkan dari berbagai aspek. Saat ini, kami masih akan terus memantau perkembangan kebijakan serta menjaga komunikasi erat dengan para pemangku kepentingan,” jelasnya.
Terkait potensi persaingan dengan merek non-Eropa seperti Jepang dan Korea, Mercedes-Benz memilih tetap fokus pada kualitas layanan sebagai keunggulan kompetitif.
“Fokus utama kami adalah memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, baik dari sisi penjualan hingga layanan purna jual secara menyeluruh. Mengenai topik tersebut, saat ini kami tidak dalam posisi untuk berspekulasi,” pungkas Donald.
Baca Juga: BMW Optimistis Penjualan Tumbuh Usai Tarif CBU Eropa Dihapus Bertahap
Selanjutnya: Nurdin Misbah & Lia Itok Garbianto Mundur dari Jabatan Komisaris PP Properti (PPRO)
Menarik Dibaca: Promo Sociolla Road to 10.10 Oktober 2025, Soulyu-Skintific Diskon sampai 65%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News