Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Kita akan mengumumkan progres. Kalau sudah selesai dan sepakati semua, kita umumkan kesepakatannya seperti apa. Kalau misalkan belum selesai, karena satu dan lain hal, kami akan sampaikan juga. Kalau belum selesai tentu saja kami tidak bisa jelaskan detail yang sudah dibicarakan," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak memang mengatakan bahwa gejolak di pasar saham menjadi perhatian INCO dan MIND ID dalam melakukan negosiasi. Menurutnya, kedua pihak akan lebih berhati-hati supaya transaksi 20% tersebut tetap berkeadilan dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Baca Juga: Vale (INCO) mengklaim virus corona tak mengganggu ke penjualan nikel matte
Oleh sebab itu, bukan tak mungkin negosiasi harga akan menunggu kondisi pasar saham yang lebih stabil. "Fluktuasi harga saham di pasar sedang anomali. Saya bisa salah kalau ketinggian (harga), mereka juga kalau kemurahan nggak enak. Tapi kami belum bicara sampai situ. Itu perhitungan kami saja, kami bahas dulu di internal masing-masing sampai harga pasar stabil dulu," terang Orias.
Meski begitu, Orias menyebut bahwa diskusi masih berlangsung dan kedua pihak masih mengejar untuk bisa selesai sesuai target awal. "Masih dibahas internal masing-masing. Dengan anomali pasar saat ini tentu akan hati-hati eksekusinya," jelas Orias.
Kepada Kontan.co.id, Orias sebelumnya menyatakan bahwa divestasi saham INCO merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha MIND ID di sektor hulu tambang.
Baca Juga: Menakar prospek emiten tambang emas di tengah ancaman corona
Orias memang masih enggan untuk menyebut berapa harga yang disepakati untuk membeli 20% saham INCO tersebut. Namun, MIND ID sudah menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta yang bersumber dari pinjaman sejumlah perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
