Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) menandatangani kerjasama sindikasi lembaga keuangan dalam proyek Palapa Ring paket tengah. Dalam hal ini, IIF bertindak sebagai mandated lead arranger.
Penandatanganan tersebut menjadi tanda pembiayaan pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional dapat direalisasikan. "Kami didukung dengan jaringan internasional yang luas, dan dukungan kuat pemegang saham," terang Arisudono Soerono Presiden Direktur IIF, dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Senin (29/8/2016).
Arisudono menambahkan proyek tersebut merupakan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) ke-3 di Indonesia yang mencapai financial close. Hal tersebut, membuktikan skema KPBU dalam proyek infrastruktur diminati dan diterima pihak swasta.
IIF membidik pembiayaan delapan sektor infrastruktur, yakni transportasi, jalan, pengairan, air minum, air limbah, telekomunikasi, dan informatika, ketenagalistrikan, dan migas. Sementara produk yang ditawarkan berupa pinjaman senior, pembiayaan ulang, pinjaman subordinasi, investasi ekuitas, penjaminan, pinjaman siaga, sindikasi, dan penasehat keuangan.
Sepanjang 2016, IIF menandatangani beberapa kesepakatan pembiayaan baru dengan total komitmen pinjaman Rp 7,7 triliun. Dari jumlah tersebut Rp 4,4 triliun telah disalurkan. Beberapa proyek yang telah didanai seperti perluasan fasilitas pengolahan LNG di Papua Barat, pembiayaan pengembangan lima bandara dan pembangunan fasilitas sistem terminal BBM.
Sampai dengan Agustus 2016, IIF telah mencairkan pinjaman subordinasi dari Bank Dunia. Sehingga pinjaman subordinasi yang sudah dicairkan adalah US$ 199,4 juta dari total fasilitas US$ 200 juta.
Selain itu, IIF memiliki fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun. IIF juga mendapatkan dana penjualan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News