Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Bitera menjalin kerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Kolaborasi ini bertujuan mendukung penyelenggaraan Indonesia Internet Exchange (IIX) dengan menyediakan fasilitas data center berteknologi mutakhir, sehingga meningkatkan kualitas pertukaran lalu lintas data nasional.
Menurut Direktur Utama Bitera, Tedy Harjanto, kerja sama ditujukan untuk membangun infrastruktur digital yang andal dan memperluas akses internet di seluruh Indonesia.
"Bitera siap mendukung pertumbuhan ekosistem digital Indonesia yang berkelanjutan melalui penyediaan data center premium untuk penyelenggaraan IIX. Dengan mengoptimalkan posisi strategis kami sebagai pusat pertukaran lalu lintas data dengan sistem yang andal, Bitera siap mendorong pertumbuhan trafik internet yang lebih cepat dan merata," ujarnya.
Pertumbuhan trafik internet di Indonesia mencatat lonjakan signifikan, dari 1,3 Tbps pada 2021 menjadi 14 Tbps di puncak trafik akhir 2024. Lonjakan ini seiring dengan meningkatnya penetrasi internet nasional yang kini mencapai 80,66 persen dengan 229,4 juta pengguna dari total penduduk 284,4 juta. Pulau Jawa dan Sumatera menjadi kontributor utama penetrasi ini dengan proporsi masing-masing 58,14 persen dan 20,51 persen.
Baca Juga: Jaga Stabilitas Sektor Keuangan, OJK Perkuat Sinergi dengan Bank Indonesia
APJII menilai kemitraan ini untuk memperkuat interkoneksi nasional dan mendorong efisiensi operasional industri internet. Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menekankan bahwa sinergi dengan Bitera melampaui sekadar integrasi teknis karena hal ini menjadi dasar penting untuk membangun konektivitas yang merata dan efisien.
"Kami percaya bahwa interkoneksi yang andal merupakan pondasi masa depan digital Indonesia yang tangguh dan inklusif,"kata Arif.
Keunggulan dari Bitera adalah lokasi strategis yang berjarak kurang dari 500 meter dari pusat pertukaran internet nasional, dilengkapi dengan jumlah titik masuk fiber terbanyak. Fasilitas data center ini memiliki kapasitas mendekati 30MW dengan standar Tier III+, serta didukung dua gardu induk PLN yang berbeda dan 100% Renewable Energy Certificate (REC), menegaskan komitmen perusahaan pada energi hijau dan target Net Zero Emissions Indonesia 2060.
Mengenai segmen pelanggan yang paling potensial untuk mendorong pertumbuhan bisnis, Bitera melihat potensi terbesar datang dari tiga kelompok utama.
"Pertama, penyedia layanan internet dan telekomunikasi yang membutuhkan pusat data andal dengan interkoneksi luas. Kedua, perusahaan digital dan fintech yang terus berkembang pesat di Indonesia dan membutuhkan infrastruktur dengan standar global namun tetap dekat dengan pengguna. Ketiga, sektor keuangan dan enterprise yang semakin banyak mengadopsi hybrid cloud dan menuntut keamanan serta SLA tinggi," jelas Tedy pada Kontan, Kamis (25/9).
Ia menambahkan bahwa ke depan, pihaknya juga melihat workload berbasis AI yang latency-sensitive akan semakin relevan, dan di sinilah lokasi downtown Bitera memberi nilai tambah.
Menyinggung persaingan industri data center di Indonesia, Tedy menjelaskan bahwa persaingan akan semakin dinamis, dan bagi Bitera ini bukan sekadar tantangan, melainkan peluang untuk memperkuat ekosistem.
"Dengan standar global, fasilitas green data center, serta fokus pada interkoneksi dan kebutuhan pelanggan, Bitera optimistis dapat terus menjadi pilihan utama dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ujar Tedy.
Selanjutnya: Solusi Efisiensi Air Bantu Industri Indonesia Atasi Krisis
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/9), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News