Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) kecewa terhadap pemerintah dalam hal ini Menteri Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari presiden untuk turunkan harga minyak goreng curah ke level Harga Eceran tertinggi (HET).
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan menilai bahwa dibukanya ekspor Minyak Goreng dan CPO kembali oleh presiden ini merupakan bukti bahwa ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan oleh presiden
“Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari bapak presiden Republik Indonesia,” kata Reynaldi dalam keterangan tertulisnya yang diterima oleh kontan.co.id, Kamis (19/5)
Baca Juga: Begini Usulkan GIMNI Terkait Pembayaran Subsidi Minyak Goreng Curah
Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya hingga saat ini belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional. IKAPPI sendiri menilai bahwa ekspor seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan, tetapi kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi.
IKAPPI meminta kepada kementrian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar. “Jika melimpah di pasar diharapkan harga terus menurun sampai detik ini harga masih di atas 17.000 per liter yaitu dikisaran 18.000 bahkan ada yang 19.000 per liter,” tutur Reynaldi.
Sebelumnya presiden Jokowi mengumumkan pembukaan kembali larangan ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan CPO pada hari ini.
Baca Juga: Kadin Mendukung Rencana Pembukaan Kembali Ekspor Migor oleh Pemerintah
Pembukaan larangan CPO ini atas mempertimbangkan 17 juta orang tenaga di industri sawit petani yang bergantung terhadap ekspor CPO. Oleh karena presiden memutuskan untuk membuka kembali ekspor CPO yang akan dimulai pada Senin 23 Mei 2022 mendatang.
“Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022 ," kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis (19/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News