Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan bahan bangunan dan plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) memperkirakan realisasi kinerja di kuartal II 2020 tidak akan sebaik kuartal pertama tahun ini. Perkiraan ini berdasar pada sejumlah tantangan yang ada di kuartal II.
Sekretaris Perusahaan Impack Pratama Industri Lenggana Linggawati mengatakan, kondisi yang serba sulit akibat pandemi virus corona (covid-19) telah membuat arus kas banyak perusahaan sulit. Hal ini memperparah kondisi permintaan yang memang cenderung melesu pada bulan puasa.
Akibatnya, pencapaian realisasi kinerja yang gemilang di kuartal I 2020 menjadi sulit untuk dicapai. IMPC membukukan pertumbuhan pendapatan neto sekitar 17,39% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 412,52 miliar di kuartal pertama 2020 ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp 351,39 miliar.
Seturut pertumbuhan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih melesat 166,60% yoy menjadi Rp 59,67 miliar. Sebelumnya, laba bersih IMPC tercatat sebesar Rp 22,38 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pendapatan Impack Pratama Industri (IMPC) kuartal I 2020 tumbuh 17,39%
Meski begitu, Lenggana masih enggan membeberkan bagaimana proyeksi kinerja secara keseluruhan. Yang terang, dia memastikan pihaknya akan terus berupaya menggenjot penjualan baik di segmen ritel maupun proyek untuk menjaga kinerja. Beberapa produk yang diunggulkan di antaranya seperti produk atap Alderon, atap polikarbonat, serta produk baru pipa Alderon yang diluncurkan pada kuartal pertama 2020 lalu.
Impack Pratama akan memaksimalkan penjualan secara hati-hati dengan tetap memperhatikan perkembangan situasi pasar. Sejauh ini, IMPC belum memutuskan untuk merevisi target penjualan.
Sebelumnya IMPC sempat menargetkan pendapatan neto sebesar Rp 1,60 triliun-Rp 1,69 triliun untuk tahun ini. Angka tersebut lebih besar sekitar 6,69% hingga 13,32% dibandingkan realisasi pendapatan neto tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 1,49 triliun. “Kami mau lihat hasil semester I dulu, nanti setelah kuartal II baru lihat perlu revisi target atau tidak targetnya,” kata Lenggana kepada Kontan.co.id, Rabu (13/5).
Baca Juga: Impact Pratama Industri (IMPC) Perkuat Pasar Lokal
Sepanjang kuartal 2020 lalu, IMPC telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah dan bangunan pabrik di Hamilton, Selandia Baru. Capex tersebut merupakan realisasi capex anggaran tahun 2019. Saat ini IMPC masih menghitung besaran capex yang akan dianggarkan di sepanjang tahun 2020.
Per 31 Maret 2020 lalu, IMPC masih mengantongi kas dan setara kas sebesar Rp 238,74 miliar. Angka tersebut lebih besar sekitar 9,36% dibanding kas dan setara kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 218,29 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News