kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Impor makanan dari Malaysia naik 76%


Kamis, 16 Juni 2011 / 09:30 WIB
ILUSTRASI. Cari MPV murah? ada Nissan Evalia, kini harga mobil bekas mulai Rp 70 juta


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Malaysia benar-benar menggarap pasar Indonesia untuk memperbesar ekspor produk makanan dan minuman. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) melaporkan, total nilai impor makanan dari Malaysia periode Januari-Mei 2011 mencapai
US$ 20,67 juta.

Nilai impor itu naik 76,17% dari periode sama tahun lalu. Melonjaknya impor itu, selain karena wilayah yang berdekatan, selera makanan orang Indonesia dan Malaysia juga cenderung sama.

Sekretaris Jenderal Gapmmi, Franky Sibarani mengatakan, peningkatan impor makanan dari Malaysia bisa mengancam industri dalam negeri. "Impor dari Malaysia menguasai 23,08% dari total impor makanan dan minuman," kata Franky, Selasa (14/6).

Tidak mustahil, menurut Franky, ke depannya Malaysia akan semakin menguasai pasar makanan di dalam negeri. Terlebih lagi, jika daya saing industri makanan di dalam negeri tidak dibenahi.

Selama ini, cukup banyak kendala yang menghambat perkembangan daya saing industri makanan. Beberapa di antaranya adalah pasokan gas yang terbatas dan biaya logistik yang sangat tinggi.

Selain Malaysia, Indonesia juga kebanjiran produk makanan dari sejumlah negara ASEAN lainnya. Impor makanan dari Thailand menempati posisi kedua terbesar dengan nilai US$ 8,96 juta. Selanjutnya Singapura sebesar US$ 7,48 juta, dan Filipina mencapai US$ 5,51 juta.

Vietnam yang tahun lalu belum muncul sebagai pengimpor, tahun ini mencatatkan angka U$$ 1,22 juta. Sedangkan impor dari China mencapai 11,37 juta atau turun 6,66%. Adapun total impor makanan dari seluruh negara pada Januari-Mei 2011 mencapai US$ 89,87 juta. Angka itu naik 17,02% dibanding periode sama tahun lalu.

Deddy Saleh, Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) bilang, naiknya impor mamin dari negara-negara ASEAN, terutama Malaysia bisa juga disebabkan karena peralihan dari impor ilegal menjadi legal. "Sekarang bea impor sudah nol persen, jadi ada kemungkinan yang sebelumnya ilegal beralih menjadi legal," kata Deddy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×