kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Importir klaim tidak terlibat kisruh harga daging


Rabu, 12 Agustus 2015 / 07:26 WIB
Importir klaim tidak terlibat kisruh harga daging


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ancaman pihak kepolisian menindak tegas tujuh perusahaan yang bermain dalam kisruh pasokan dan harga pangan di pasaran dalam negeri, tak membuat gentar para importir sapi. 

Johny Liano, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengatakan, sejauh ini belum ada laporan dari anggota asosiasinya yang digeledah atau diperiksa polisi.

Ia mengklaim, 35 importir  di bawah Apfindo transparan mengelola sapi bakalan, mulai dari penggemukan, pemotongan dan penjualan. "Kami yakin polisi tidak sembarangan menyelidiki jika belum ada indikasinya," ujar Johny kepada KONTAN, Selasa (11/8).

Johny berdalih, harga daging dari importir tidak sama. Setiap perusahaan punya manajemen operasional berbeda dalam menggemukkan sapi. Perbedaan operasional membedakan kualitas, berat dan harga setiap sapi yang dijual.

Ia menilai, kenaikan harga daging di pasaran dipicu tidak seimbangnya supply dan demand. "Dua faktor itu yang menentukan pembentukan harga di pasaran," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Badrodin Haiti bilang, ada tujuh importir pangan yang sedang diselidiki kepolisian. Sayang, ia tak menyebut namanya. "Prosedur impor akan diteliti karena ada ulah pelaku usaha yang membuat kita ketergantungan impor," kata Badrodin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×