kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inaplas berharap pemerintah tahan impor plastik jadi


Senin, 05 Februari 2018 / 17:05 WIB
Inaplas berharap pemerintah tahan impor plastik jadi
ILUSTRASI. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) menghitung permintaan produk petrokimia yang meliputi Polyethyelene (PE), Polyprophylene (PP), Polystyrene (PS) dan Polivinil Klorida (PVC) sepanjang 2017 sebanyak 5,83 juta ton.

Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) mengatakan, sementara produksi tahun lalu hanya 2,5 juta ton. "Sehingga sisanya sebanyak 2 juta ton lebih masih impor," tutur Budi saat konferensi "Indonesia Petrochemical & Plastic Industry Outlook 2018", Senin (5/2).

Tahun 2017 lalu lonjakan pemintaan bahan baku plastik belum terlalu tinggi. Hal tersebut disebabkan lambannya konsumsi masyarakat. Penurunan transaksi bahan sandang dan pangan di 2017 memicu lemahnya permintaan akan bahan baku plastik tersebut.

 "Bahkan permintaan plastik saat Lebaran dan pasca Lebaran juga belum membaik saat itu," kata dia.

Adapun produk jadi plastik impor yang masuk ke Indonesia volumenya mencapai 800.000 ton di tahun lalu. Budi berharap pemerintah dapat menahan arus impor barang jadi plastik tersebut.

Budi juga berharap pemerintah tidak semakin memberatkan industri hulu dan hilir plastik dengan beragam peraturan yang menghambat produktifitas. "Banyak peraturan yang baru ini menimbulkan ketidaknyamanan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×