kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inaplas: Kebutuhan plastik dan kemasan meningkat karena adanya pasar-pasar kaget


Kamis, 04 April 2019 / 20:19 WIB
Inaplas: Kebutuhan plastik dan kemasan meningkat karena adanya pasar-pasar kaget


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Permintaan plastik akan dipengaruhi dua momentum dalam waktu dekat, yakni Ramadan dan Pemilu. Keduanya mendorong kebutuhan plastik di masyarakat semakin tinggi.

Menjelang Ramadan, industri plastik kebanjiran permintaan. Dikatakan Sekertaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono, kondisi ini wajar mengingat kebutuhan plastik kemasan juga mengalami peningkatan.

Kebutuhan plastik meningkat diantaranya karena adanya pasar-pasar kaget ketika Ramadan, maupun pola hidup masyarakat yang cenderung gemar memesan makanan sacara online.

Berkaca dari tahun 2018, peningkatan penjualan plastik meningkat 10% hingga 20%. Plastik kemasan makanan dan minuman masih menjadi favorit masyarakat. Diperkirakan kenaikan ini akan bertahan hingga dua minggu menjelang Lebaran, dan kembali normal empat minggu pasca lebaran.

Permintaan yang tinggi tidak hanya dikarenakan momentum menjelang Ramadan. Pemilihan Umum (Pemilu) turut mempengaruhi permintaan plastik akhir-akhir ini. Fajar menjelaskan, bahan plastik banyak digunakan dalam masa kampanye. “ Hal paling sederhana seperti kebutuhan air minum dalam kemasan plastik,” terang Fajar ketika dihubungi Kontan, Kamis (4/4).

Sementara itu, ketika Pemilu Fajar memperkirakan, konsumsi dan distribusi akan terganggu selama kurang lebih satu minggu. Perubahan ini akan berpengaruh terhadap terhadap cost. Jika cost memungkinkan untuk dibebankan kepada konsumen maka margin akan ringan. Jika tidak, maka margin akan tergerus.

“Secara kuantitas mungkin tetap akan mendapatkan keuntungan, tetapi di bawah 10%,” jelas Fajar. Akan tetapi, jika masa pemilu berjalan lancar, diproyeksikan keuntungan bisa mencapai di atas 20% bahkan hingga 30%.

Fajar berharap kondisi politik tidak berlarut-larut sehingga industri plastik tidak merugi. Namun Fajar belum bisa menjelaskan detail angka keuntungan maupun kerugian dari momentum pemilu ini, “ Belum bisa dihitung karena tergantung bagaimana transisinya nanti,” terang Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×