Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor produk farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tahun 2025.
Presiden Direktur SDPC Ahmad bin Abu Bakar mengatakan, untuk memastikan pertumbuhan dan daya saing di masa depan, SDPC menyusun strategi bisnis berkelanjutan. Pertama, pengembangan bisnis eksisting dengan memperkuat dan mengoptimalkan kinerja bisnis dengan prinsipal yang sudah ada.
“Kami ingin memastikan hubungan tetap berkalan dengan baik dan juga meningkatkan kualtias operasional,” kata Ahmad, dalam paparan publik virtual, Selasa (10/12).
Strategi berikutnya adalah menambah prinsipal baru. Untuk meningkatkan daya saing, SDPC akan terus berupaya meningkatkan diversifikasi produk melalui prinsipal baru dengan fokus pada produk OTC, alat kesehatan (alkes) dan consumer goods.
Baca Juga: Begini Langkah Millennium Pharmacon (SDPC) untuk Memperkuat Kinerja
Di sisi lain, SDPC pun akan terus memperluas jaringan distribusi. Untuk tahun 2025, SDPC fokus kepada daerah Timur Indonesia dengan rencana pembukaan cabang baru di Kota Palu.
Selain itu, SDPC juga mendapatkan dukungan dari para mitra kerja yang mendukung perusahaan untuk membuka cabang di Palu.
Ahmad melanjutkan, digitalisasi pun menjadi aspek yang tak kalah penting bagi perusahaan.
Pihaknya akan terus mendorong kinerja anak perusahaan PT DPAI (Olin) yang berfokus pada bisnis digital untuk dapat berkontribusi lebih besar terhadap SDCP.
“Kami juga fokus pada peningkatan digitalisasi dan mendorong PT DPAI untuk lebih berkontribusi dalam hal tranformasi digital, kami yakin dapat meningkatkan operasional dan kinerjanya,” jelas Ahmad.
Baca Juga: Perkuat Bisnis, Millennium Pharmacon International (SDPC) Semakin Gencar Ekspansi
Atas dasar strategi-strategi tersebut, manajemen SDPC mengincar peningkatan penjualan hingga 15% tahun depan.
Merujuk laporan keungan perusahaan, SDPC mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,92 triliun per kuartal III-2024. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 2,43 triliun pada posisi yang sama tahun lalu.
Sementara untuk laba bersih angkanya tercatat sebesar Rp 20,48 miliar, menurun dari Rp 26,73 miliar pada periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News