Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lion Air menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat dominasi di pasar penerbangan domestik. Asal tahu saja, berdasarkan data Indonesia National Air Carriers Association (INACA), pangsa pasar Lion Air mencapai 62% dan memimpin di segmen low-cost carrier (LCC).
Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan bahwa fokus utama Lion Air dalam mempertahankan pangsa pasar terletak pada tiga strategi utama yakni ekspansi rute hingga inovasi produk.
Kata dia, Lion Air terus memperluas jaringan penerbangan domestik dan internasional dengan membuka rute-rute baru yang mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Kemudian, menyediakan layanan tambahan seperti sales on onboard yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, guna meningkatkan pengalaman perjalanan.
Lebih lanjut, kata dia, perusahaan terys mengoptimalkan penggunaan armada modern untuk memastikan jadwal penerbangan tetap tepat waktu dan menjaga biaya operasional agar harga tiket tetap kompetitif.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Siapkan Strategi Tingkatkan Pangsa Pasar Domestik
“Selain memahami kebutuhan pasar, kami juga menjaga hubungan baik dengan mitra strategis serta pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan,” jelas Danang belum lama ini.
Untuk segmen premium, Lion Air melalui merek Batik Air menawarkan kenyamanan ekstra dengan konektivitas penerbangan domestik dan internasional yang lebih baik.
"Kami ingin memastikan pengalaman pelanggan tetap unggul, terutama untuk pelancong yang menginginkan layanan premium," ujar Danang.
Lion Air memanfaatkan teknologi digital dalam operasional, termasuk melalui aplikasi perjalanan BookCabin. Aplikasi ini mempermudah pelanggan memesan tiket, memilih layanan tambahan, dan mengumpulkan data preferensi pelanggan untuk perencanaan rute yang lebih efektif.
“Inovasi ini membantu kami meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan pasar domestik dan internasional,” tambah Danang.
Danang menjelaskan bahwa Lion Air juga menyesuaikan strategi untuk memenuhi preferensi konsumen yang berubah setelah pandemi, seperti fokus pada kebersihan, fleksibilitas, dan kenyamanan. Lion Air menerapkan protokol kesehatan yang ketat, memberikan fleksibilitas perubahan jadwal, dan meningkatkan kualitas layanan di udara maupun darat.
Selain itu, Lion Air melihat tren peningkatan perjalanan wisata, sehingga mengembangkan rute ke destinasi pariwisata utama untuk mendukung program pemerintah dalam menggerakkan sektor pariwisata.
Sebelumnya, menurut Sekjen INACA Bayu Sutanto, Lion Air Group yang meliputi Lion Air, Batik Air, Wings Air, dan Super Air Jet mendominasi pangsa pasar domestik dengan 62%. Sementara itu, Garuda Indonesia dan Citilink menguasai 27%, dan maskapai lain seperti Pelita Air mengambil sisa porsi pasar.
Baca Juga: Pasar Maskapai Penerbangan Ketat, Begini Pandangan Pengamat Penerbangan
Dengan strategi yang terintegrasi dan inovasi yang berkelanjutan, Lion Air Group optimistis mampu mempertahankan posisi dominan di pasar penerbangan domestik, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Selanjutnya: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing Kemarin, Rabu (20/11)
Menarik Dibaca: Ponyo dan 5 Film Animasi Anak-Anak Bertema Petualangan di Lautan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News