Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi sekitar 10% pada 2025. Demi mengejar target, emiten transportasi dan logistik besutan tapian TP Rachmat ini mengandalkan tiga pilar utama bisnisnya yakni rental kendaraan, logistik terintegrasi, dan ekosistem kendaraan bekas.
Corporate Secretary ASSA Jerry Fandy menjelaskan, strategi utama perseroan adalah fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dengan diversifikasi pelanggan dan perluasan jaringan bisnis.
“Di bisnis rental, kami melayani penyewaan kendaraan jangka panjang untuk segmen korporasi (B2B). Model kontrak tahunan ini memudahkan pengelolaan operasional sekaligus menjaga stabilitas pendapatan,” ujar Jerry kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: ASSA Realisasikan Capex Rp 900 Miliar untuk Tambah Armada Rental Mobil
Menurutnya hingga kini ASSA memiliki basis pelanggan yang beragam, sehingga tidak bergantung pada satu sektor industri. Dus, ini membantu perusahaan tetap resilient di tengah perlambatan di sektor tertentu.
Pada lini logistik, ASSA terus mengembangkan layanan terintegrasi dari first, mid, hingga last mile. Menurut Jerry, pasar logistik di Indonesia masih sangat potensial seiring meningkatnya kebutuhan distribusi dan pengiriman barang.
“Belum banyak pemain yang memiliki layanan logistik end-to-end. Karena itu, kami fokus memperkuat segmen ini agar bisa memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan,” jelasnya.
Untuk memperluas jangkauan, ASSA juga memperkuat kerja sama strategis dengan mitra global seperti SF Express. Melalui kolaborasi tersebut, ASSA berperan sebagai aggregator yang menghubungkan produk UMKM Indonesia dengan jaringan distribusi global.
“Kerja sama ini memungkinkan kami melayani arus barang dua arah, baik ekspor dari Indonesia maupun impor antarnegara di Asia Tenggara. Dengan begitu, kami siap melayani peningkatan permintaan pengiriman lintas negara secara berkelanjutan,” papar Jerry.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 10%&Laba 15% hingga Akhir 2025
Sementara di ekosistem kendaraan bekas, ASSA melalui anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) terus melakukan ekspansi showroom Caroline.id ke wilayah potensial. Ekspansi ini diharapkan memperluas pangsa pasar sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan bekas yang mencakup balai lelang JBA, diler online-to-offline Caroline.id, platform pembiayaan Motogadai, serta database Cartalog.
Jerry menilai, tren pergeseran konsumen ke pasar mobil bekas yang lebih terjangkau menjadi peluang pertumbuhan yang menjanjikan bagi ASSA.
Meski melihat prospek cerah, ASSA tetap mencermati sejumlah tantangan seperti kondisi ekonomi global yang masih fluktuatif dan persaingan ketat di industri. Karena itu, efisiensi operasional dan adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen menjadi fokus utama.
“Dengan strategi yang terarah dan penerapan efisiensi secara berkelanjutan, kami optimistis dapat menjaga kinerja positif hingga akhir tahun,” tandas Jerry.
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2024 lalu, ASSA berhasil membukukan pendapatan sebesar sebesar Rp 4,95 triliun. Capaian tersebut naik 11,65% dari pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp 4,43 triliun. Jika di 2025 perseroan membidik pertumbuhan 10%, artinya diharapkan pendapatannya naik menjadi Rp 5,45 triliun.
Selanjutnya: Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah
Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Kamis (9/10/2025) Kompak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News