Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah123 Flash Report edisi Januari 2025 mencatat, sepanjang tahun 2024, pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023.
Secara keseluruhan, pertumbuhan selama tahun 2024 berada di kisaran 0,5% hingga 2,7%, dengan pertumbuhan terendah tercatat pada bulan April dan tertinggi pada bulan Januari.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menuturkan angka tersebut lebih rendah dibandingkan rentang pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken tahun 2023, yang berada antara 2,2% hingga 4,3%, dengan pertumbuhan terendah pada bulan Juni dan tertinggi pada bulan Maret.
Baca Juga: Bocoran Kriteria Penerima Program 3 Juta Rumah Gratis
"Meski secara umum pergerakannya lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023, pada tahun 2024, terdapat enam kota yang konsisten mencatatkan tren pertumbuhan harga positif setiap bulan secara year-on-year (YoY)," paparnya, Kamis (23/1).
Keenam kota itu adalah Denpasar dengan kisaran pertumbuhan 9,5% hingga 19,8% (terendah bulan November, tertinggi bulan Juli), lalu Bogor dengan kisaran pertumbuhan 3,3% hingga 8,5% (terendah bulan Desember, tertinggi bulan Juli), Semarang dengan kisaran pertumbuhan 2,1% hingga 5,3% (terendah bulan Maret, tertinggi bulan November), Surakarta (Solo) dengan kisaran pertumbuhan 0,8% hingga 6,2% (terendah bulan Juni, tertinggi bulan Juli).
Lalu Depok dengan kisaran pertumbuhan 0,6% hingga 3,8% (terendah bulan Agustus, tertinggi bulan September) dan Tangerang dengan kisaran pertumbuhan 0,5% hingga 2,6% (terendah bulan Mei, tertinggi bulan Februari).
Lebih lanjut, Denpasar, yang mencatatkan pertumbuhan harga paling agresif selama 2023-2024, diproyeksikan akan mengalami perlambatan pada 2025 sebagai bagian dari penyesuaian setelah periode kenaikan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Semarang dan Surakarta (Solo) menunjukkan daya tarik tersendiri di sektor properti, didorong oleh sejumlah faktor strategis. Di Semarang, perkembangan ekonomi yang stabil serta harga properti yang masih relatif terjangkau dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya menjadi pendorong utama.
Baca Juga: Rumah123 Ungkap Generasi Muda Semakin Berminat Memiliki Rumah Sepanjang 2024
Sementara itu, Surakarta mendapatkan keuntungan tambahan berkat pengembangan infrastruktur yang signifikan. Jaringan tol Yogyakarta-Surakarta, yang menghubungkan kawasan Surakarta Raya dengan Yogyakarta, berpotensi meningkatkan konektivitas antar-wilayah.
Selain itu, akses yang semakin mudah ke Bandara Internasional Yogyakarta turut memperkuat posisi Surakarta sebagai salah satu kota utama yang semakin terintegrasi di Jawa Tengah, seiring dengan Semarang.
Sementara itu, kota-kota seperti Depok, Bogor, dan Tangerang juga menunjukkan ketahanan dalam pertumbuhan harga rumah seken sepanjang 2024, dengan ketiga kota ini masuk dalam 10 kota terpopuler dalam pencarian rumah.
Sebagai kota satelit yang menjadi penyangga utama kawasan Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang diperkirakan akan melanjutkan tren positif dalam pergerakan harga rumah seken pada 2025.
Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini mencakup dukungan infrastruktur yang semakin baik, akses mudah menuju Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis utama Indonesia, serta harga properti yang juga relatif terjangkau, terutama di Depok dan Bogor.
Baca Juga: Indeks Harga Rumah Seken Naik 2,4% YoY di 13 Kota Besar per Desember 2024
Di sisi lain, terdapat tujuh kota yang mengalami pergerakan harga rumah seken secara fluktuatif sepanjang tahun 2024, yaitu Makassar dengan kisaran pertumbuhan -5,4% hingga 13,4% (terendah bulan Mei, tertinggi bulan September), Yogyakarta dengan kisaran pertumbuhan -8,6% hingga 10,8% (terendah bulan Maret, tertinggi bulan November), Medan dengan kisaran pertumbuhan -1,8% hingga 5,2% (terendah bulan Maret, tertinggi bulan Februari).
Lalu Surabaya dengan kisaran pertumbuhan -1,2% hingga 3,1% (terendah bulan April, tertinggi bulan Januari), Bekasi dengan kisaran pertumbuhan -0,7% hingga 2,8% (terendah bulan November, tertinggi bulan Januari), Jakarta dengan kisaran pertumbuhan -0,3% hingga 1,4% (terendah bulan Desember, tertinggi bulan Februari) dan Bandung dengan kisaran pertumbuhan -1,5% hingga 1,4% (terendah bulan April, tertinggi bulan Januari).
Selanjutnya: Laba Bank Central Asia (BBCA) Melesat 12,7% Jadi Rp 54,8 Triliun pada 2024
Menarik Dibaca: Hujan Petir & Seharian di Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (24/1) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News