kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

Rumah123 Ungkap Generasi Muda Semakin Berminat Memiliki Rumah Sepanjang 2024


Senin, 30 Desember 2024 / 16:56 WIB
Rumah123 Ungkap Generasi Muda Semakin Berminat Memiliki Rumah Sepanjang 2024
ILUSTRASI. Penjualan Rumah: Penjualan rumah di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Senin (01/11). Riset tren pasar properti semester I/2021 menunjukan segmen landed house atau rumah tapak dengan harga di kisaran Rp800 juta mendominasi angka pencarian tertinggi hingga 87,9 persen. KONTAN/Baihaki/1/11/2021


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024 menjadi tahun yang menarik bagi generasi muda Indonesia dalam mewujudkan hunian impiannya. 

Laporan 123 Property Recap 2024: The Youth Moves persembahan Rumah123 menunjukkan, adanya pergeseran minat di kalangan generasi muda.

Jika sebelumnya mereka lebih tertarik menyewa hunian, kini semakin banyak yang melihat pentingnya kepemilikan rumah.

Baca Juga: Perumnas Targetkan Groundbreaking Hunian Vertikal di Pulogebang pada 2025

Berdasarkan data terkini, 75% pencari properti di Rumah123 berasal dari generasi muda. Dalam paparan data ini, Rumah123 membagi generasi muda menjadi tiga segmen usia, yakni 18-24 tahun, 25-34 tahun, dan 35-44 tahun.

Sementara itu, pencari rumah dari generasi yang lebih tua, yakni kelompok usia 45-54 tahun, berada di posisi berikutnya sebagai perbandingan.

Head of Research Rumah123, Marisa Jaya menuturkan, pada awalnya, sejak pertengahan 2021, permintaan rumah yang disewa oleh kalangan generasi muda tumbuh lebih cepat dibanding permintaan rumah yang dijual. 

Baca Juga: PPN 12% & Bunga Tinggi, Kinerja Saham Properti Dibayangi Pelemahan Daya Beli di 2025

"Misalnya, di akhir 2021, permintaan rumah yang dijual turun 41,4% secara tahunan, sementara rumah sewa justru naik 1,5%. Mulai Februari 2024, pertumbuhan permintaan rumah yang dijual mencapai 78,6%, lebih tinggi dibandingkan rumah sewa yang tumbuh 59,2%. Tren ini terus berlanjut hingga September 2024," papar Marisa dalam keterangan resmi, Senin (30/12). 

Meski demikian memasuki akhir tahun, pertumbuhan permintaan tahunan terhadap rumah yang disewa tercatat lebih tinggi 8,4% sementara permintaan akan rumah yang dijual tumbuh tipis di 0,7%. 

Hal ini beriringan dengan melambatnya aktivitas transaksi properti mendekati akhir tahun, dimana masyarakat, khususnya generasi muda lebih fokus pada prioritas aktivitas lain, seperti mempersiapkan traveling hingga belanja untuk merayakan momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Baca Juga: Gandeng Berau Coal, Kementerian Perumahan Groundbreaking 500 Unit Rumah di Kaltim

Rumah123 melihat fenomena menarik soal preferensi pencarian rumah tapak dan apartemen berdasarkan usia. Untuk rumah tapak, semua kelompok umur, baik generasi muda dan tua cenderung lebih memilih membeli rumah (baik seken atau baru) daripada menyewa. 

Kelompok usia 18-24 tahun, misalnya, 51,6% lebih suka membeli rumah seken, 26,2% tertarik membeli rumah baru, dan 22,2% memilih menyewa. Tren serupa juga terlihat di usia 25-34 tahun, dengan 55,1% memilih membeli rumah seken, 22,8% membeli rumah baru dan 22,1% lainnya lebih memilih menyewa. 

Begitupun dengan kelompok usia 35-44 tahun yang tertarik membeli rumah seken sebanyak 57,6%, rumah baru sebesar 23,3% dan menyewa rumah sekitar 19,2%.

Namun, trennya berbeda jika dibandingkan apartemen, dimana semakin muda kelompok usia, proporsi yang berminat menyewa apartemen lebih tinggi. 

Kelompok usia 18-24 tahun dan 25-34 tahun memiliki proporsi minat sewa yang cukup tinggi di kisaran level 30% ke atas. Sementara semakin tua kelompok usia, proporsi keinginan membeli apartemen baik baru maupun seken cenderung lebih tinggi. 

Baca Juga: Pasar Properti Industri Topang Bisnis Asuransi

“Apartemen sering dipandang generasi muda sebagai solusi hunian sementara yang fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang dinamis. Mereka cenderung menyewa karena mobilitas tinggi atau belum siap secara finansial maupun berkomitmen pada pembelian jangka panjang. Sebaliknya, kelompok usia yang semakin tua cenderung memilih membeli apartemen, baik baru maupun seken, karena kondisi finansial yang lebih mapan, memiliki kebutuhan akan stabilitas dan investasi jangka panjang yang lebih terencana,” tutur Marisa.

Secara umum, rumah tapak dengan harga Rp1-3 miliar menjadi favorit di semua kelompok usia, diikuti oleh rumah dengan harga Rp400 juta - Rp1 miliar. 

Namun, jika ditelisik lebih jauh, proporsi generasi muda dalam memilih rumah dengan segmen harga yang lebih murah lebih tinggi. Untuk rumah dengan segmen harga di bawah Rp400 juta, peminat berusia 18-24 tahun mencatatkan proporsi 18,8%, sementara usia 25-34 tahun sebesar 15,5%. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×