kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indika Energy (INDY) Anggarkan Capex Sebesar US$ 193 Juta di Tahun 2022


Sabtu, 22 Januari 2022 / 07:24 WIB
Indika Energy (INDY) Anggarkan Capex Sebesar US$ 193 Juta di Tahun 2022
ILUSTRASI. Batubara milik PT Indika Energy Tbk (INDY)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Divestasi ini tidak terlepas dari strategi bisnis INDY ke depan, dimana INDY memiliki target minimum 50% pendapatan berasal dari sektor non-batubara pada tahun 2025, dan mencapai net-zero pada 2050.

Salah satu pencapaian target tersebut yakni dengan mengurangi eksposur batubara serta mengevaluasi portofolio aset batubara yang dimiliki saat ini.

Meski demikian, INDY tetap berfokus pada bisnis batubaranya saat ini. Ricky mengatakan, INDY telah memasang target produksi sebesar 34 juta ton untuk Kideco Jaya Agung (Kideco) dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) sebesar 1,8 juta ton. Jika di akumulasi, jumlah produksi INDY tahun ini mencapai 35,8 juta ton.

Baca Juga: Prospek Saham-Saham Tambang Batubara Pasca Larangan Ekspor Diberlakukan

“Selain itu, kami juga bertujuan untuk mengembangkan proyek-proyek diversifikasi termasuk di bidang pertambangan emas, solusi berbasis alam, serta energi baru dan terbarukan,” sambung Ricky.

Sebelumnya, manajemen INDY menyebut larangan ekspor batubara yang diberlakukan pemerintah dapat memberikan dampak material kepada INDY, terutama untuk anak-anak perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang batubara.

Namun, saat ini Kideco sudah diperbolehkan untuk melakukan ekspor kembali. “Kami masih mengestimasi dampak larangan ekspor batubara terhadap perusahaan,” kata dia.

INDY pun menaruh harap terhadap prospek batubara. Ricky mengatakan, proyeksi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dapat meningkatkan permintaan dan harga komoditas energi, termasuk batubara.

INDY cukup menikmati kenaikan harga batubara. Per kuartal III-2021, INDY membukukan pendapatan senilai US$ 2,15 miliar. Angka ini naik 43,3% dari pendapatan di tahun sebelumnya di angka US$ 1,50 miliar. Rugi bersih INDY juga menyusut menjadi US$ 5,95 juta, dari sebelumnya mencapai US$ 52,50 juta pada kuartal III-2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×