kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indika Energy (INDY) Berencana Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja


Jumat, 20 Mei 2022 / 18:05 WIB
Indika Energy (INDY) Berencana Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) meninjau revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk menaikkan volume produksi di tahun ini. Manajemen Indika mengakui saat ini pihaknya masih dalam proses diskusi internal. 

Vice President Director & Group CEO of PT Indika Energy, Azis Armand mengatakan pihaknya sedang meninjau secara internal perihal revisi RKAB. Saat ini Indika sedang berdiskusi dengan para kontraktor dan penyedia alat-alatnya perihal ketersediaannya. 

“Kalau pun ada peningkatan (produksi) tidak akan signifikan, tidak sampai 20%,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/5). 

Director and Group Chief Financial Officer of Indika Energy, Retina Rosabai mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum ada keputusan untuk merevisi RKAB. 

Baca Juga: Indika Energy Dapat Persetujuan Divestasi Petrosea

“Tentu saja kalau harga batubara sangat baik, pasti kami juga mau menikmati. Mudah-mudahan ke depannya akan mengajukan perubahan ataupun perubahan menaikkan produksi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Di sepanjang tahun ini, Indika Energy menargetkan produksi sebanyak 34 juta ton batubara. Di mana pada kuartal I 2022 Indika telah merealisasi produksi batubara sebanyak 7,7 juta ton atau turun dibandingkan periode yang sama di 2021 sebanyak 9,1 juta ton. 

Retina menjelaskan, penurunan produksi di tiga bulan pertama tahun ini dipengaruhi kondisi cuaca dan pelarangan ekspor batubara pada Januari 2022. Dia bilang, penjualan ekspor Kideco terhenti hingga 22 hari. Oleh karenanya, realisasi produksi pada awal tahun ini lebih lambat. 

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Kian Gencar Investasi di Bisnis Kendaraan Listrik

“Meski ada penurunan, kami tetap optimistis mengejar target produksi di tahun ini yang sebesar 34 juta ton,” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×