Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 315 juta untuk tahun 2019. Belanja modal ini lebih tinggi dibandung tahun lalu sebesar US$ 162,8 juta.
Azis Armand, Managing Director and CEO Indika Energy menyampaikan, sumber dana untuk belanja modal ini diperoleh dari pinjaman bank sekitar 75% dan sisanya diperoleh dari dana internal.
Emiten berkode saham INDY ini akan menggunakan belanja modal untuk pengembangan bisnis beberapa anak usaha mereka. Pertama, digunakan untuk akan usaha mereka yang bergerak di bidang jasa penambangan yaitu PT Petrosea Tbk (PTRO).
“Sebagian besar capex tahun ini digunakan untuk pengembangan bisnis Petrosea yaitu sekitar US$ 175 juta,” ungkapnya pada Kontan.co.id, Jumat (1/3). PTRO masih fokus untuk menjalani bisnis sebagai kontraktor pertambangan, baik di sektor batubara maupun non batubara.
Namun sayangnya, Azis belum dapat menyampaikan lebih detail terkait target dari operasional PTRO. Yang terang, ia memastikan PTRO tetap meningkatkan efesiensi operasional sehingga mampu memperkuat keunggulan kompetitifnya. Tahun lalu, PTRO menargetkan pengerjaan dari overburden removal sebanyak 133 juta bank cubic meter.
Selain untuk mengembangkan anak usaha di bidang jasa penambangan, INDY juga tengah membangun membangun fuel storage atau tangki penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur melalui anak usaha PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE). Mereka mengucurkan dana sebesar US$ 98 juta untuk proyek ini.
Sementara dari lini bisnis penambangan, pada tahun lalu mereka mencatatkan produksi batubara sebesar 34,1 juta ton. Untuk tahun ini, mereka tidak muluk-muluk dalam menentukan target, yakni sama dengan target tahun lalu sekitar 34 juta ton batubara.
Ia bilang, dalam menentukan target produksi INDY terus memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi pasar batubara serta patuh terhadap peraturan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News