Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi pasar semen nasional yang kelebihan pasokan (over supply) membuat produsen semen cari akal untuk tetap bertahan. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk misalnya yang punya strategi untuk mengembangkan varian produk second brand semen Rajawali.
Antonius Marcos, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk menjelaskan, salah satu upaya untuk dapat mencapai kenaikan kinerja yakni mengembangkan varian brand Rajawali. "Semen Rajawali kita produksi untuk menambah pilihan konsumen terhadap semen berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau," jelas Antonius kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).
Menurutnya tidak ada strategi pemasaran khusus untuk Semen Rajawali. Hanya saja, harga jualnya berbeda sekitar Rp 10.000 dengan semen utama perseroan ini yakni merk Tiga Roda.
Hanya saja, saat ini volume penjualan Rajawali masih dalam kisaran 2% dari total volume Indocement. "Jika permintaan market terus bertambah tentu akan kami tingkatkan produksinya," lanjutnya.
Sebagai informasi, produksi semen Rajawali berada di pabrik Citeureup dan Cirebon. Sedangkan untuk total kapasitas terpasang emiten berkode saham INTP ini hampir mencapai 25 juta ton per tahun.
Demi memantapkan kinerja, INTP juga mulai memasarkan jenis semen yang terbaru yaitu slag semen. Perusahaan juga berusaha meningkatkan ekspor semen dan clinker, serta yang terbaru mengoperasikan terminal semen yang baru di Palembang.
Pada Senin (19/3), perusahaan ini meresmikan terminal semen ke-8 dan pertama di Pulau Sumatera. Terminal semen ini berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan, memiliki dua silo semen dan pabrik pengantongan semen dengan kapasitas sampai dengan 500 ribu ton semen per tahun.
Menurut Antonius, Palembang adalah salah satu provinsi di Sumatera yang berkembang pesat. Ia meyakini keberadaaan terminal semen di Palembang ini akan memperkokoh posisi perseroan ini di Sumatera khususnya Sumatera Selatan.
"Saat ini market share kami berkisar 14%-15% di sana. Kami berharap dengan adanya terminal, kami dapat menambah market share menjadi 20%-25%," jelas Antonius.
Sebelumnya, INTP punya 7 terminal yang berada di Semarang, Lombok, Tanjung priok, Pontianak, Surabaya, Banyuwangi dan Samarinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News