kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma maksimalkan peluang dari proyek pemerintah


Selasa, 24 April 2018 / 17:31 WIB
Indofarma maksimalkan peluang dari proyek pemerintah
ILUSTRASI. RUPS Indofarma


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) terus membidik beberapa tender proyek kesehatan dari pemerintah. Perusahaan bakal memaksimalkan semua peluang yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangannya.

Seperti yang diketahui, tahun lalu, pendapatan bersih perseroan tercatat Rp 1,63 triliun, turun 2,3% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Rugi bersih INAF juga membengkak hingga 170% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 46 miliar.

Rusdi Rosman, Direktur Utama PT Indofarma Tbk mengatakan untuk tender e-catalog BPJS misalnya, perseroan akan memenangkan tender yang cukup besar di tahun ini. "Kira-kira kami bisa menangkan tender itu Rp 300 miliar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/4).

Selain itu INAF juga akan mengikuti tender proyek perbaikan gizi dari pemerintah. Kata Rusdi, perseroan akan menyuplai kebutuhan berupa produk makanan tambahan, dan INAF optimistis setidaknya dapat memenangkan Rp 380 miliar dari proyek tersebut.

Selain itu perseroan akan menyegerakan pembangunan fasilitas produksi infus dan kosmetik. Hal ini dipandang perlu guna menghadapi tantangan di industri farmasi saat ini.

Apalagi setelah turunnya permintaan obat generik belakangan ini, padahal porsi obat tersebut bagi industri farmasi cukup besar. "Obat generik memang turun disebabkan semua lini di tahun lalu memang turun," kata Rusdi.

Selain itu persaingan di obat generik semakin kencang, dimana kata Rusdi pasarnya yang sekitar Rp 9 triliun diperebutkan oleh lebih dari 200 perusahaan di Indonesia. Sementara margin keuntungannya, diakui INAF kecil, diperkirakan hanya 5% saja.

"Oleh karena itu penting kami punya lini bisnis obat lain, alkes dan kosmetik," kata Rusdi. Namun demikian, pasar farmasi diperkirakan masih terus melebar dimana di 2019 nanti pemerintah menargetkan seluruh masyarakat di Indonesia telah terdaftar BPJS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×