kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Indonesia butuh tambahan 2 pabrik semen tiap tahun


Rabu, 23 Mei 2012 / 16:51 WIB
Indonesia butuh tambahan 2 pabrik semen tiap tahun
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perkembangan proyek infrastruktur dan properti menggenjot permintaan semen di dalam negeri. Mulai dari proyek infrastruktur pemerintah, swasta maupun proyek perumahan. Kondisi inilah yang membuat kebutuhan di naik 10% pert tahunnya.

Panggah Susanto Direktur Jenderal Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian bilang, tahun ini kebutuhan semen di Indonesia mencapai 52,8 juta ton. Naik dari permintaan domestik pada 2011 sebesar 48 juta ton.

Sementara itu, kapasitas produksi terpasang semen di dalam negeri sendiri sudah mencapai 56,8 juta ton. Namun, jika industri semen tidak berkembang, dikhawatirkan Indonesia akan mengalami defisit semen.

Agar defisit semen tidak terjadi, Indonesia setidaknya membutuhkan dua pabrik semen baru berdiri setiap tahunnya. Penambahan pabrik semen ini untuk mengikuti kenaikan permintaan.

Tahun ini saja, pertumbuhan semen di Indonesia yang diprediksi 4,8 juta ton. Agar permintaan bisa terpenuhi, dibutuhkan setidaknya dua pabrik semen. " Satu pabrik semen baru itu berkapasitas 2,5 juta ton,” jelas Panggah.

Selain untuk memenuhi permintaan semen yang terus meningkat di pasar domestik, pembangunan pabrik bisa mengurangi impor semen. Memang, saat ini impor semen relatif masih kecil, itupun dilakukan oleh pabrik Lafarge yang sempat terkena hantaman gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×