kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Ekspor Kelapa Bulat, Pelaku Industri: Ciptakan Kompetitor untuk Hilirisasi


Senin, 30 September 2024 / 16:25 WIB
Indonesia Ekspor Kelapa Bulat, Pelaku Industri: Ciptakan Kompetitor untuk Hilirisasi
ILUSTRASI. Pelaku industri kelapa mengaku kebijakan ekspor kelapa bulat menjadi persoalan pengembangan hilirisasi industri kelapa dalam negeri. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri kelapa mengaku kebijakan ekspor biji kelapa atau kelapa bulat menjadi persoalan untuk pengembangan hilirisasi industri kelapa dalam negeri. 

Wakil Ketua Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), Amrizal Idroes menilai kebijakan ini sama saja menciptakan kompetitor untuk hilirisasi produk kelapa. 

"Jadi ini ada semacam kebaikan hati bangsa ini untuk membatu industri-industri di luar negeri seperti China dan Thailand," kata Amrizal dalam Agenda Peluncuran Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045 di Kantor Bappenas, Senin (30/9). 

Baca Juga: Potensi Industri Sabut Kelapa RI Besar, Tapi Masih Kalah Dengan India dan Sri Lanka

Amrizal bilang kebijakan ini mengkhawatirkan karena ada kehilangan potensi bahan baku untuk industri lokal itu sendiri. 

Pihaknya juga mengatakan ekspor biji kepala terus mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, ia mencatat pada tahun lalu ekspornya telah mencapai 230 miliar biji kepala kepada negara yang tertarik melakukan hilirisasi. 

"Jadi kita sama saja menciptakan kompetitor kita sendiri di negara negara lain yang tertarik hilirisasi," jelasnya. 

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Leonardo A.A Teguh Sambodo mengatakan pihaknya membuka peluang untuk melakukan stop ekspor kelapa bulat. 

Baca Juga: Pemerintah Siap Benahi Tata Kelola Komoditas Kelapa, Filipina Jadi Contoh

Teguh menjelaskan bahwa ekspor kelapa bulat beberaa kali menjadi kendala industri lokal untuk mendapatkan bahan baku dalam melakukan hilirisasi. 

Teguh menilai, kebijakan stop ekspor kelapa bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Sama dengan nikel, kebijakan ini justru bisa membawa investasi asing masuk ke dalam negeri. 

"Jadi perusahaan perusahaan yang tadinya mengolah kelapa bulat dari luar bisa datang ke Indonesia untuk membangun pabriknya di sini," kata dia. 

Selanjutnya: AS Setujui Bantuan Militer US$567 Juta untuk Taiwan

Menarik Dibaca: Cara Reset iPhone 12 untuk Mengatur Ulang agar Kembali Seperti HP Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×