kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.096   179,95   2,27%
  • KOMPAS100 1.121   30,32   2,78%
  • LQ45 799   26,33   3,41%
  • ISSI 285   3,69   1,31%
  • IDX30 417   15,69   3,91%
  • IDXHIDIV20 470   17,49   3,86%
  • IDX80 124   3,24   2,68%
  • IDXV30 133   3,97   3,08%
  • IDXQ30 132   4,55   3,58%

Indonesia Eximbank Bantu UMKM Kopi Ini Perluas Ekspor di Asia


Senin, 20 Oktober 2025 / 10:24 WIB
Indonesia Eximbank Bantu UMKM Kopi Ini Perluas Ekspor di Asia
ILUSTRASI. Kontan - LPEI (Eximbank) Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, berkomitmen dalam mendorong ekspor produk lokal UMKM Indonesia terus mendunia. Di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang berlangsung dari tanggal 15-19 Oktober 2025, Indonesia Eximbank menampilkan produk UMKM binaan yang sudah memiliki pasar ekspor yang tinggi.

PT Bima Tikhe Berkat menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pelaku UMKM Indonesia mampu menembus pasar global dengan membawa cita rasa khas Nusantara. Berkat binaan Indonesia Eximbank, perusahaan yang dikenal dengan merek dagang Bima Tikhe Berkat ini berhasil mengekspor berbagai produk olahan hasil bumi seperti kopi, kakao, dan kelapa ke sejumlah negara, mulai dari India, China, hingga kawasan Timur Tengah.

Semua berawal pada 2016, ketika owner Bima Tikhe Berkat, Vera Victoria, pertama kali mengikuti ajang Trade Expo Indonesia. Saat itu, belum banyak yang mengenal produk komoditas lokal Indonesia di luar negeri. Namun dari pengalaman pameran itulah, semangatnya untuk memperkenalkan kekayaan cita rasa Indonesia ke pasar global tumbuh.

Perjalanan bisnis Bima Tikhe Berkat tak selalu mulus. Pandemi COVID-19 sempat memaksa perusahaan menghentikan ekspor sepenuhnya. Para petani yang menjadi mitra pun terkena dampaknya karena penyerapan hasil panen beralih ke pasar domestik. Meski sempat terhenti, Vera tak menyerah.

Ia mulai kembali bangkit pada 2022 dengan menjajaki pasar Turki, yang dikenal sebagai salah satu pengimpor kopi Indonesia. Namun di sana, tantangan tarif impor hingga 35% membuat persaingan menjadi ketat, terutama dengan negara-negara Amerika Latin yang menjadi kompetitor utama. Menurutnya, inilah pentingnya peran pemerintah dalam negosiasi perjanjian dagang antarnegara agar produk Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar internasional.

Kontan - LPEI (Eximbank) Kilas Online

Kebangkitan bisnis Vera juga tak lepas dari dukungan Indonesia Eximbank. Melalui program pembinaan dan pelatihan, ia mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang strategi ekspor, mulai dari negosiasi dengan buyer, riset pasar, hingga manajemen rantai pasok. Menurut Vera, pembinaan seperti ini sangat penting bagi pelaku usaha pemula di sektor komoditas agar mampu bersaing di pasar global.

“Kita tidak bisa lagi berkompetisi satu sama lain. Harus kolaborasi demi memperkuat ekspor nasional,” ujarnya di sela-sela pameran TEI 2025 pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Kini, Bima Tikhe Berkat telah memiliki sekitar 10 buyer aktif dari berbagai negara. Salah satu kontrak terbesar datang dari China, dengan volume transaksi mencapai 200 metrik ton kopi per tahun, yang terus berlanjut sejak 2024. Sementara itu, kesepakatan terbaru datang dari India dengan nilai transaksi sekitar USD500.000 untuk produk kakao beans dan kakao powder. Vera menyebut, negara-negara Asia kini menjadi pasar paling potensial dibanding Eropa.

“Kekuatan ekonomi saat ini ada di Asia, China, India, dan Timur Tengah. Jadi kenapa harus mengejar yang sulit, kalau yang dekat dan potensial justru lebih menjanjikan,” tuturnya.

Meski begitu, harapannya tetap besar agar kopi Indonesia bisa semakin dikenal di Eropa sebagai produk premium. Ia yakin, cita rasa kopi Indonesia yang bold dan kuat bisa menjadi daya tarik tersendiri. Dalam berbagai pameran internasional, seperti World Food India, produk kopinya selalu mendapat sambutan hangat. “Mereka bilang belum pernah mencicipi kopi seenak ini. Itu jadi kebanggaan tersendiri,” ujar Vera.

Kecintaannya terhadap komoditas kopi bukan datang tiba-tiba. Vera adalah cucu seorang petani kopi di Medan. Dari warisan keluarga itulah ia belajar bahwa menjual komoditas bukan sekadar bisnis, melainkan juga bentuk penghargaan terhadap kerja keras para petani. Karena itu, ia kerap melibatkan petani secara langsung dalam proses ekspor mulai dari grading, pengemasan, hingga dokumentasi pengiriman. “Saya ingin mereka tahu dan bangga bahwa hasil panennya bisa sampai ke luar negeri,” katanya.

Kini, Bima Tikhe Berkat tidak hanya mengekspor kopi, tetapi juga produk turunan kakao dan kelapa, termasuk desiccated coconut yang diminati pasar Turki dan Timur Tengah. Setiap kontainer kopi yang dikirim bisa menghasilkan hingga 1,8 juta cangkir espresso di pasar global. Sebuah pencapaian besar bagi usaha yang dulunya hanya berawal dari menjual sachet kopi 10 gram di acara UMKM lokal.

Meski telah menembus pasar dunia, Vera mengakui tantangan masih banyak. Selain menjaga kualitas dan integritas, ia juga harus bersaing mendapatkan stok di tengah tingginya permintaan kopi Indonesia. Perang dagang antara AS dan China, misalnya, justru membawa berkah karena banyak buyer China kini beralih mencari pasokan dari Indonesia.

Ke depan, Vera berharap dukungan dari Indonesia Eximbank dan pemerintah konsisten memperkuat ekspor, terutama dalam pembiayaan ekspor berbasis kontrak. Ia menilai, skema pembiayaan seperti ini akan sangat membantu pelaku usaha dalam menalangi pembelian hasil panen petani sebelum produk siap diekspor. “Petani itu hidup dari satu musim panen. Jadi kalau kita bisa bantu mempercepat pembayaran, mereka pun bisa terus menanam dan menjaga kualitas,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan misi memperkenalkan cita rasa Indonesia ke dunia, Vera yakin Bima Tikhe Berkat bisa terus tumbuh. “Kita ini punya komoditas terbaik di dunia. Tinggal bagaimana kita membawa rasa itu ke panggung global,” kata Vera.

Selanjutnya: Apa Itu Rare Earth dan Mineral Kritis — Ini Penjelasannya dalam 30 Detik

Menarik Dibaca: Review Samsung A34 Andalkan MediaTek Dimensity 1080 & Penyimpanan Sampai 256 GB!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×