CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Indonesia Gandeng Perusahaan Rusia Bangun Kapal Listrik, Ini Kata Iperindo


Minggu, 23 November 2025 / 19:30 WIB
Indonesia Gandeng Perusahaan Rusia Bangun Kapal Listrik, Ini Kata Iperindo
ILUSTRASI. Ketua Umum Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) merespons rencana pemerintah menggandeng perusahaan swasta Rusia, Sistema, untuk mengembangkan kapal listrik penumpang berkapasitas sekitar 100 orang.

Ketua Umum Iperindo, Anita Puji Utami, menilai inisiatif ini merupakan langkah positif yang bukan hanya memperkuat hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga membuka peluang transfer teknologi kapal listrik modern ke Indonesia.

Baca Juga: Begini Strategi Indonesian Tobacco (ITIC) Memperbaiki Kinerja pada Kuartal IV-2025

“Kita bisa melakukan kerja sama, dengan badan kapal dibangun di dalam negeri, mengingat konstruksi kapal saat ini sudah sangat mampu dikerjakan oleh galangan nasional,” jelas Anita saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/11/2025).

Namun, Anita tidak menutup mata bahwa dari sisi urgensi, industri kapal listrik nasional masih membutuhkan penguatan dari sisi infrastruktur dan teknologi pendukung.

Karena itu, jika Iperindo dilibatkan, pihaknya akan menyesuaikan dengan kapasitas galangan kapal lokal dan memastikan komponen yang dapat dipadukan bisa dikembangkan untuk menyempurnakan proyek tersebut.

“Seperti kita lihat, infrastruktur industri kapal listrik belum disiapkan secara menyeluruh. Jadi perlu kolaborasi akademisi, industri pelayaran, pemerintah, dan badan riset,” tegasnya.

Anita juga berharap pengembangan industri kapal listrik di Indonesia ke depan semakin menekankan penggunaan energi ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif (alternative fuel).

Baca Juga: Mentan Beberkan Rencana Peternakan Sapi Rp 2,4 Triliun di Probolinggo dan Indramayu

Menurutnya, tren global mengarah ke sana dan aturan internasional sudah mendorong industri maritim untuk berubah.

“International Maritime Organization (IMO) sudah menerapkan beberapa regulasi terkait itu, dan beberapa negara luar juga sudah bergerak menuju standar baru tersebut. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan pengembangan riset yang maksimal,” ujarnya.

Selanjutnya: ICBP Jadi Primadona: Ini Daftar Rekomendasi Saham Konsumer di Akhir 2025

Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×