Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SINGAPURA. Konsumen di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai pembeli asing properti residensial di Singapura. Savills Singapore melaporkan, 18% dari 9.300 penjualan hunian pribadi kepada orang asing dan permanent residence (PR) tahun 2011 dilakukan oleh pembeli dari Indonesia.
Diperkirakan, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar dunia tahun 2025 mendatang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung stabilitas sosial politik telah memunculkan kelas menengah yang gemar berinvestasi pada properti-properti di luar negeri, seperti Singapura.
Dengan jumlah kurang lebih seperlima dari klien pembeli asing, pembeli properti dari Indonesia tumbuh 30% dalam satu tahun belakangan ini.
Selama semester I tahun ini, sebanyak 190 unit dijual kepada pembeli Indonesia dengan pendapatan mendekati US$ 299 juta. Lokasi Singapura yang dekat dengan Indonesia, membuat banyak orang Indonesia menempuh pendidikan atau membangun karir di negara Jiran itu.
Tak hanya itu, banyak orang Indonesia bepergian ke Singapura untuk urusan bisnis, berkumpul bersama keluarga, mengirim anaknya sekolah di sana, atau melakukan pengobatan di Singapura.
Far East Organization adalah salah satu pengembang properti Singapura yang menyadari potensi tersebut. Saking pentingnya pasar Indonesia, pengembang besar di Singapura ini telah masuk Indonesia sejak delapan tahun lalu, dan melakukan pendekatan diri dengan basis pelanggannya.
Chia Boon Kuah, Chief Operating Officer - Property Sales Far East Organization dalam siaran persnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (2/8), mengatakan, saat ini Far East Organization menjadi satu-satunya pengembang Singapura yang telah memiliki kantor di lima kota utama di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Menurutnya, kantor-kantor cabang tersebut menjadi sebuah jaringan yang memungkinkannya secara efektif memperoleh, memperluas dan memperkuat hubungan dengan para pelanggan di pasar terbesarnya ini. (Latief/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News