kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) revisi target pendapatan


Selasa, 15 Oktober 2019 / 20:15 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) revisi target pendapatan
ILUSTRASI. Ratusan mobil yang siap diekspor terparkir di IPC Car Terminal


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Salusra Wijaya, Direktur Pelaksana Tugas (plt) yang baru ditunjuk oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), mengakui pengiriman alat besar internasional turun signifikan secara tahunan.

Hal ini, lanjut Salusra, merupakan imbas dari industri transportasi laut yang juga menurun 15%-17% secara tahunan.

Baca Juga: IPCC fokus menambah volume transportasi CBU tahun ini

"Pada kuartal IV 2019, insya Allah bisa maintain seperti tahun lalu. Kita berusaha jaga dan pertahankan level profit. Kami berusaha kejar dari CBU, supaya akhir tahun setidaknya bisa flat seperti tahun lalu," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/10).

Lebih jauh, saat ini pengiriman CBU memakan porsi sebesar 70% sementara alat berat sebesar 30%. Sulasra berkata, porsi pengiriman CBU lebih tinggi karena pihaknya memiliki kesempatan ekspor ke kawasan Asia, seperti Filipina, Thailand, dan Timur Tengah. Sedangkan penurunan penfiriman alat berat, berkorelasi dengan kondisi industri pertambangan dan infrastruktur, yang terkena imbas perang dagang dan Pemilu.

Secara kasar, dirinya menggambarkan kinerja kuartal III untuk sparepart mobil cukup bagus. Dirinya mencontohkan sparepart Wuling, dikirim dari IPCC per bulan sekitar 2.000.

"Secara kontrak tertilis belum ada dengan Wuling, tapi operasional sudah jalan. Komitmen pembuat mobil sampai kuartal I 2020 sudav full, jadi kami tidak worry untuk traffic," ucapnya.

Baca Juga: Salusra Wijaya jadi Plt Dirut Indonesia Kendaraan Terminal

Melihat kondisi tersebut, IPCC mengakui merevisi target tahun ini. Pihaknya menargetkan, minimal pendapatan tahun ini sama dengan tahun lalu.

"Waktu itu kami mengatakan pendapatan berkembang 20%- 25%. Ini agak turun, kita harapkan lebih baik dari tahun lalu. Sudah kita revisi, pendapatan minimal sama dengan tahun lalu," jelas Sulasra.

Sebagai informasi, tahun lalu anak usaha Pelindo II ini mengantongi pendapatan Rp521,84 miliar. Sementara itu, pada semester I 2019, pendapatan perseroan turun 8,62% di angka Rp228,7 miliar. "Untuk target laba sedang kami konsolidasikan karena ada beban yang harus dihitung lagi," pungkas Sulasra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×