kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.326   -105,00   -0,64%
  • IDX 7.160   17,93   0,25%
  • KOMPAS100 1.042   1,80   0,17%
  • LQ45 813   1,11   0,14%
  • ISSI 224   0,53   0,24%
  • IDX30 425   1,25   0,29%
  • IDXHIDIV20 505   1,12   0,22%
  • IDX80 117   0,12   0,11%
  • IDXV30 119   0,07   0,06%
  • IDXQ30 139   -0,02   -0,02%

Indonesia Makin Dibanjiri Komoditas Pangan Impor, Mendag: Perlu dikendalikan


Jumat, 16 Juni 2023 / 11:34 WIB
Indonesia Makin Dibanjiri Komoditas Pangan Impor, Mendag: Perlu dikendalikan
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengklaim bahwa Indonesia semakin banjir impor pangan.

Menurutnya impor pangan dari tahun ke tahun kian meningkat. Dia mengatakan pada tahun 2004 Indonesia hanya impor gandum sekitar 4 juta ton saat ini meningkat menjadi 13 juta ton.

Pun, dengan gula yang saat ini nilai impornya hampir mencapai 6 juta ton dari sebelumnya hanya 1 juta ton saja.

"Jadi banyak sekali, kita semakin bergantung. Kan trennya semestinya menurun tapi ini nggak, semakin besar," kata Mendag di Kantornya, Kamis (15/6).

Baca Juga: Mendag Janjikan Harga Telur Ayam Bakal Turun Dua Minggu Lagi

Bukan hanya pangan pokok, menurutnya impor juga membanjiri berbagai komoditas buah dan sayuran. Padahal kata dia produk yang di impor bisa diproduksi di dalam negeri.

Pasalnya buah-buah yang di impor adalah buah jenis tropis seperti kelengkeng, jeruk keriput hingga apel yang di Indonesia juga memproduksi buah tersebut.

"Belum sayur-sayuran. Dulu sayur-sayuran hampir tidak ada yang impor, kalaupun ada tapi sedikit sekali. Sekarang sayur-sayuran banyak sekali yang diimpor," kata Mendag.

Untuk itu menurutnya, salah satu amanah dari Presiden Joko Widodo kepadanya adalah mengendalikan jumlah impor komoditas pangan ini.

"Saya diperintahkan pak presiden untuk mengendalikan impor, kalau ekspor harus semudah-mudahnya, tidak boleh ada hambatan dalam ekspor," tutup Mendag. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×