Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Upaya menurunkan biaya logistik dan mendongkrak perdagangan domestik serta internasional melahirkan agenda konektivitas. "Logistik yang kuat merupakan hal yang sangat penting bagi distribusi barang antar pulau yang efisien," ujar Menteri Perdagangan, M. Lutfi dalam siaran persnya, minggu (18/5).
Konektivitas di Indonesia ditekankan pada tiga tingkatan yaitu dalam pulau/jaringan transportasi di dalam satu pulau, antar pulau/jaringan udara dan laut antar pulau, serta konektivitas internasional/pelabuhan dan bandar udara internasional, dan institusi-institusi yang mengawasi perdagangan internasional.
“Membangun konektivitas dalam negeri merupakan suatu kewajiban dan menjalin konektivitas dengan negara-negara di dunia adalah keharusan demi menjaga dan meningkatkan harmonisasi hubungan antar negara,” kata Mendag.
Menjawab tantangan ini, Indonesia selaku tuan rumah penyelenggaraan APEC tahun 2013 lalu, telah memperkenalkan konsep APEC Framework on Connectivity yang mencakup tiga pilar, yakni physical connectivity, institutional connectivity, dan people-to-people connectivity.
Konsep physical connectivity dipercaya dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan, menghubungkan dan mengintegrasikan logistik, transportasi, energi dan infrastruktur telekomunikasi kawasan APEC. Institutional connectivity memajukan kerja sama dalam hal peraturan dan prosedural serta mempererat ekonomi, sementara people-to-people connectivity bisa meningkatkan interaksi, mobilitas dan kerja sama.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah dan cepat untuk diselesaikan. Kenyataannya, isu konektivitas akan terus berkembang untuk jangka panjang dan memerlukan kerja sama erat antar pemerintah dan swasta dari 21 Ekonomi APEC untuk mewujudkannya” kata Mendag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News