Sumber: Kontan |
JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus berusaha agar penundaan pemberlakuan bea masuk 0% untuk produk dari China ditunda sesuai keinginan pengusaha. Sebagai imbalannya, pemerintah menawarkan percepatan bea masuk untuk 27 pos tarif kelompok kendaraan sepeda motor.
Sebelumnya ke-27 pos tarif tersebut masuk dalam kelompok high sensitive list (HSL) yang penurunan bea masuknya baru berlaku 2020. Kini, Indonesia menawarkan kelompok tersebut masuk dalam kelompok normal track II (NT-II) yang berlaku mulai 2012. Jika usul ini diterima, maka dua tahun lagi, motor dari China bisa masuk dengan bea masuk 0% .
Pemerintah Indonesia mengajukan penawaran ini berdasarkan kajian Departemen Perindustrian. Kajian tersebut menyimpulkan, industri sepeda motor Indonesia sudah cukup kompetitif berhadapan dengan industri motor China, baik dari sisi teknologi maupun jaringan pasar.
"Jaringan pemasaran industri kita cukup luas. Ada sekitar 3.000 bengkel resmi ATPM yang melayani 3S (sales, service, spare part). Jadi kita berani untuk head to head dengan China," ujar Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budi Darmadi, pekan lalu.
Belum jelas bagaimana tanggapan China atas tawaran tersebut. Yang jelas, kalangan ATPM sepeda motor tidak keberatan. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata yakin, dominasi tiga merek besar asal Jepang, yakni Honda, Suzuki, dan Yamaha sulit ditembus motor China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News