Reporter: Lamgiat Siringoringo |
JAKARTA. Pemerintah akan terus menggenjot pertumbuhan ekspor. Salah satunya adalah dengan melakukan perubahan pasar ekspor ke negara-negara Amerika Latin. Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa negara berkembang di Amerika Latin yang akan diincar ini adalah Brasil dan Meksiko. Sebagai awalan menjajaki pasar, Mendag sudah menandatangani perjanjian perdagangan dengan kedua negara ini. "Kita sudah menandatangani agreement dengan negara Brasil dan Meksiko," ujar Mendag kemarin (28/11).
Dengan adanya perjanjian ini, menurut Mendag target ekspor ke negara ini bisa melebihi dari ekspor saat ini. “Pasti akan meningkat,” ujarnya. sayangnya dia belum mau mengungkapkan berapa target ekspor ke dua negara ini. Untuk ekspor ke negara Brasil, saat ini sudah mencapai US$ dua miliar. Sementara ke Meksiko, ekspor Indonesia baru hanya US$ 300 juta.
Produk yang akan diincar oleh Indonesia untuk masuk ke Meksiko dan Brasil adalah karet, biofuel, kedelai, etanol, gula dan produk pertanian lainnya.
Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Bachrul Chairi mengatakan bahwa kerjasama yang ditandatangani dengan negara tersebut akan bisa menggenjot pertumbuhan ekspor di masing-masing negara. "Tidak akan saling memproteksi perdagangan," ujar Bachrul. Saat ini, Brasil sendiri sudah menuduh dumping tekstil asal negara Indonesia.
Akibat dari kerjasama ini juga tuduhan dumping tekstil dari Brasil ini sedang dikaji untuk dicabut. Depdag sudah berhasil memfasilitasi pengusaha dalam tahap investigasi. Menurut beberapa pengusaha tekstil yang dituduh sudah bisa masuk ke pasar brasil lagi tanpa terkena bea masuk anti dumping. “Karena sudah mengisi form berbahasa Portugis,” ujar Mendag.
Sementara untuk isu impor daging Brasil, Mendag belum mau banyak bicara. Karena akan dibahas dalam kerangka kerjasama yang lebih luas. “Masih terus dibicarakan,” kilahnya.