kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Power manfaatkan teknologi desalinasi untuk sumber PLTMH di Jakarta Utara


Kamis, 25 Juni 2020 / 14:19 WIB
Indonesia Power manfaatkan teknologi desalinasi untuk sumber PLTMH di Jakarta Utara
ILUSTRASI. Pemandangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Peaker blok III 450 MW di PT Indonesia Power PLTGU Grati Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (23/9). PT Indonesia Power menargetkan pada Februari 2019 dapat memproduksi 1.500 mega watt (MW) dengan menam


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Power selaku anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus memanfaatkan teknologi desalinasi untuk menjawab permasalahan air bersih di kawasan pantai utara Jakarta.

Teknologi ini pun diterapkan Indonesia Power di Priok Power Generation and O&M Service Unit (POMU) yang mengelola 4 Blok Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan 10 turbin gas dan 4 turbin uap berkapasitas terpasang sebesar 2.723 megawatt (MW) serta 6 Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 101 MW.

Di area pembangkit tersebut, air destilat yang dipisahkan dari air laut digunakan untuk keperluan operasi unit, fire-fighting system, domestic water, dan lainnya. Air sisa proses desalinasi ini kemudian dialirkan kembali ke laut.

Baca Juga: Perkuat manajemen, PLN angkat Yuddy Setyo jadi Dirut Icon, Iwan Agung tetap Dirut PJB

Akan tetapi, sejak tahun 2017 lalu, potensi air sisa desalinasi yang memiliki debit cukup tinggi ini dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Listrik yang diproduksi dari PLTMH tersebut digunakan untuk penerangan gedung kantor dan membantu memenuhi kebutuhan listrik bagi kebun hidroponik warga di daerah Sunter, Jakarta Utara.

Pelaksana Senior PRO POMU M. Syaifuddin mengatakan, bila sebelumnya air sisa desalinasi ini dibuang begitu saja ke laut melalui outfall dengan debit 207,4 m3/h, kini energi potensial sisa desalinasi tersebut diubah menjadi energi listrik melalui PLTMH.

“Energi listrik yang dihasilkan digunakan di gedung kantor dan juga disimpan dalam baterai 12 V 100AH yang dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik bagi kebun hidroponik di Sunter,” papar dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Kamis (25/6).

Syaifuddin menjelaskan, dengan beroperasinya PLTMH ini, potensial penyimpanan energi yang dihasilkan mencapai 6 kW-8 kW dan akan digunakan untuk menerangi Gedung "Priok Learning Center".

Selain itu, energi listrik disimpan dalam baterai aki 12V 100Ah yang bakal disalurkan untuk program pemberdayaan masyarakat sekaligus menjawab permasalahan ketahanan pangan pada wilayah ring 2 PRO POMU di Sunter Muara yang bertajuk "Taman Hatinya Sunter".

Program tersebut berisi kegiatan usaha hidroponik sayuran organik yang meliputi pokcoy, bayam, kangkung, selada dan lain.

Operator GT, HRSG & ST BLOK 3 Raihan Muhammad menambahkan, tak hanya menghemat energi, masyarakat sekitar juga terbantu untuk menghidupkan pompa pada kebun hidroponik dengan energi baru terbarukan (EBT) yang disimpan di baterai dalam bentuk paket aki.

Baca Juga: Kurangi bauran batubara, Co-firing Biomassa pada PLTU ditargetkan bisa 1%-3% di 2025

“Kami sebagai operator pembangkit akan mendukung penuh program ini dengan menjaga keandalan PLTMH dan melakukan monitoring secara berkala," ujar dia.

Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan masyarakat terhambat, program lingkungan PLTMH ini tetap mampu menghidupkan aktivitas dan menambah penghasilan masyarakat sekitar.

"Selain untuk penggerak hidroponik, energi dari aki ini juga dimanfaatkan warga untuk proses pembuatan kue kering hingga penerangan rumah produksi," tandas Raihan.

Efisiensi daya listrik yang dihasilkan dari baterai aki ini mampu menekan biaya produksi selama masa produksi sehingga warga mampu melakukan penghematan dan mendapatkan keuntungan lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×