Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Indonesia dan Rusia akan membentuk kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi dalam bentuk Memory of Understanding (MoU). Sedianya, MoU kerjasama itu akan difokuskan di bidang pertanian.
Menurut Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, kerjasama ini bisa terlaksana dengan pihak Rusia pada akhir Oktober 2009. "Kerjasama ini sudah tertunda hampir selama 4 tahun sejak tahun 2006 lalu," ujar Anton, Rabu (30/09). Anton menambahkan, komoditas bidang pertanian yang akan dijajaki oleh Rusia dalam kerjasama ini, di antaranya, kopi, teh dan suplai bahan baku pupuk rock phospat dan potash.
Selain itu, kerja sama juga akan difokuskan kepada kegiatan penelitian pertanian dan capacity building SDM pertanian.Indonesia dan Rusia akan juga bekerja sama dalam pemanfaatan sumber daya air dan infrastruktur pengairan dan teknik pertanian.
Selama tahun 2009 hingga 2010 Indonesia akan mengirim peneliti untuk pendidikan jangka pendek dan menengah ke Rusia untuk mempelajari teknologi pertanian mereka. "Kita juga sepakat untuk melakukan perdagangan langsung CPO antara kedua negara tanpa broker perantara," jelas Anton.
Dalam kunjungan kerjanya ke Rusia, Anton mengatakan ada pertemuan bisnis antara GAPKI, pupuk Pusri, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim dengan 30 pebisnis asal Rusia. Ada tiga keputusan yang diambil dalam keputusan bisnis tersebut.
Pertama, adalah peminat serius investor Rusia guna mengembangkan agribisnis di Indonesia, Kedua peningkatan perdagangan CPO ke Rusia dan Ketiga adalah ekspor tepung gandum ke Indonesia."Kita juga akan meminta mereka untuk membantu kita tentang jenis gandum yang bisa ditanam di iklim tropis seperti di Indonesia dan mereka setuju," tutur Anton.
Menariknya, produsen pupuk di Indonesia sepakat dengan EUROchem Company, produsen pupuk asal Rusia untuk kerjasama dalam pemasaran pupuk dan pasokan bahan baku pupuk yang tidak dimiliki oleh Indonesia. Cuman, Anton masih belum tau berapa kebutuhan bahan baku pupuk yang akan di impor dari Rusia. "Itu tergantung mereka b to b," pungkas Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News