kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Indonesia teken 3 MoU di trade expo 2013


Kamis, 24 Oktober 2013 / 17:58 WIB
Indonesia teken 3 MoU di trade expo 2013
ILUSTRASI. Tentara Ukraina di atas kendaraan lapis baja di sebuah lokasi tak diketahui di selatan Ukraina.


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pada ajang pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke 28 tahun 2013 yang berlangsung pekan lalu, Kementerian Perdagangan tidak hanya mencatat transaksi pembelian barang dan jasa.

Even TEI kali ini berhasil menjaring kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dengan pembeli (buyer) dari negara lain yang hadir dalam acara tersebut.

"Pada acara tersebut tercatat tiga memorandum of understanding (MOU) yang dilakukan oleh Indonesia dengan pembeli dari negara lain," Kata Gita Wirjawan Menteri Perdagangan di Kantornya Kamis (24/10).

Ketiga MOU tersebut, yaitu antara PT Wijaya Karya dengan NU-Crete Company Building perusahaan di Afrika Selatan yang bekerja sama dalam pembangunan 2.000 unit single house dengan senilai US$ 31 juta. Kerja sama ini melibatkan sebanyak 2.000 tenaga kerja dari Indonesia.

Kerja sama kedua, yaitu antara PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills asal Indonesia yang melakukan MOU dengan Australia Solaris Paper Plt. Ltd asal Australia tentang pembelian produk kertas.

Produk kertas yang dibeli yaitu seperti kertas tisu untuk kamar mandi, tisu untuk kecantikan, dan tisu untuk restoran.  Nilai transaksi dari kerja sama ini sekitar 16 juta dollar Australia.

Kerja sama ketiga, yaitu antara PT Permadani Interland dengan K.Co Ltd perusahaan dari Jepang. Kerja sama yang dilakukan berupa penjualan produk madu dari Indonesia ke Jepang serta joint venture perusahaan pembuat madu dan distributor madu di Jepang. Nilai dari kerja sama US$ 1 juta.

Gita menuturkan, dengan adanya kerja sama tersebut, memperlihatkan bahwa Indonesia mampu menjadi negara yang menghasilkan beberapa produk berkualitas baik. Kebutuhan akan tenaga kerja terampil, juga menunjukkan bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia sangat baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×