kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia tiga besar dunia digital traveler


Rabu, 15 November 2017 / 13:01 WIB
Indonesia tiga besar dunia digital traveler


Reporter: Mila Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wisatawan Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam memanfaatkan alat digital untuk merencanakan, memesan, dan melakukan perjalanan. Ini sesuai laporan riset terbaru Travelport.

Di peringkat pertama sebagai digital traveler ditempati China dan posisi kedua India. Kemudian menyusul Arab Saudi, Meksiko, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Kolombia. Sebagai platform travel niaga terkemuka di dunia, Travelport melakukan riset global terhadap 11.000 responden di 19 negara dengan rentang umur 25 tahun - 55 tahun.

Adapun tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui proses perilaku berpikir konsumen dalam melakukan perjalanan untuk liburan. Dari survei diketahui, saat merencanakan perjalanan, sebanyak 93% pelancong Indonesia menggunakan video dan foto dari media sosial, 71% menggunakan pencarian suara, 84% lebih memilih berkonsultasi pada agen perjalanan.

Untuk pemesanan, 68% wisatawan memesan perjalanan lewat smartphone. Ada sebanyak 43% turis yang merasa frustrasi jika harus memesan elemen wisata secara terpisah. Pada saat perjalanan berlangsung, 80% responden lebih suka menggunakan boarding pass digital.

Lantas, 84% responden merasa penting untuk tetap dapat melakukan kontak saat bepergian, dan selama perjalanan itu pula rata-rata wisatawan mengandalkan 19 aplikasi. Ketika sampai tujuan, 64% perjalanan bisnis menghargai layanan conciergehotel di ponsel, dan 80% responden memilih hotel dengan WiFi gratis

Mark Meehan, Managing Director Asia Pasifik Travelport mengatakan, riset ini menunjukkan betapa pentingnya alat digital bagi wisatawan sepanjang perjalanan.

Meehan menjelaskan, pihaknya mengidentifikasi kebutuhan bagi industri perjalanan dan perhotelan global senilai US$7,6 triliun untuk beradaptasi secara terus-menerus. Tujuannya memberikan layanan responsif, relevan dan tepat waktu bagi pelanggan," katanya, Selasa (14/11).

Travelport juga menyebutkan, sektor pariwisata Indonesia telah mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 25,68% sepanjang 2017. Pencapaian ini melampaui kawasan Asia Pasifik dan pasar negara berkembang lainnya.

Raymond Setokusumo, Direktur Travelport Indonesia merinci, pertumbuhan bisnis travel di Indonesia tahun ini sekitar 9%. Berdasarkan data statistik, diperkirakan terdapat 115 juta wisatawan. "Tahun 2036 akan menjadi 350 juta wisatawan. Berarti meningkat tiga lipat, sehingga pertumbuhannya 300% dalam 20 tahun," bebernya.

Saat ini, Raymond melihat sektor travel yang paling besar berada di Asia Pasifik, bukan Amerika. Dengan adanya Tiongkok, India dan Indonesia itu menjadi kombinasi tiga negara yang memiliki populasi paling banyak. Alhasil, bisnis bidang ini lumayan berkembang dengan pesat.

Buktinya, Travelport Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Sayang, Raymond tidak menyebutkan target pendapatan Travelport Indonesia hingga akhir tahun. "Peningkatan ada, kira-kira bertumbuh sekitar 25% (year to date)," sebut Raymond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×